Kamis, 25 April 2024
Dany Garjito : Senin, 04 Maret 2019 | 07:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Ribuan orang berebut 2019 durian yang disusun menjadi seperti tumpeng raksasa. Mereka berebut 2019 durian di lapangan Kecamatan Wonosalam, Minggu (3/3/2019). Kondisi lapangan yang becek bukan menjadi penghalang niat mereka untuk menghadiri Kenduren (kenduri durian) di lapangan tersebut.

Semakin siang, semakin ramai. Di tengah-tengah mereka sebuah gunungan berisi durian berdiri menjulang. Gunungan itu berisi 2.019 butir durian yang ditata sedemikan rupa. Buah yang kulitnya berduri itu berasal dari sembilan desa yang ada di kecamatan tersebut.

Tidak jauh dari gunungan tersebut, sebuah panggung megah berdiri. Panggung itu berisi para pejabat. Diantaranya, Bupati Jombang Mundjidah Wahab, Wabup Sumrambah, seluruh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Jombang, serta para anggota DPRD Jombang. Hadir pula dalam acara itu Kepala Dinas Provinsi Jatim Karyadi mewakili Gubernu Khofifah Indar Parawansa.

Saat massa sudah menyemut, sebanyak sembilan tumpeng lain yang juga berisi durian, dalam ukuran lebih kecil, diarak menuju lapangan. Masing-masing tumpeng tumpeng dikawal atraksi kesenian jaranan atau kuda lumping. Tentu saja, hal itu membetot perhatian massa yang hadir.

Entah siapa yang memulai, pengunjung secara serentak merangsek dan berebut tumpeng kecil tersebut. Saling dorong pun terjadi di tengah lapangan. Mereka menyambar durian lalu membawanya ke pinggir lapangan. Sembilan tumpeng durian tersebut berasal dari desa-desa yang ada di Kecamatan Wonosalam. Yakni Desa Carangwulung, Galengdowo, Jarak, Panglungan, Sambirejo, Sumberjo, Wonokerto, Wonomerto, dan Desa Wonosalam.

Kegaduhan kembali mereda, sembilan tumpeng berisi durian ludes. Konsentrasi pengunjung kembali ke gunungan raksasa yang berada di tengah lapangan. Dari pengeras suara terdengar salah satu panitia membaca doa sebagai pertanda dimulainya kenduri durian.

Seiring dengan itu, petugas yang berada di tepi gunungan durian mulai membagi-bagikan buah tersebut. Ribuan orang pun merangsek ke depan untuk menerima buah durian dari petugas. Tak hanya lelaki dewasa, anak-anak dan kaum hawa pun terlihat berjibaku merangsek untuk mendapatkan buah asal Wonosalam itu. Bahkan mereka ada yang mulai naik ke rangka tumpeng raksasa dan mengambil sendiri buah yang masih tersisa di tumpeng tersebut.

Karena berebut itulah, sejumlah pengunjung malah terluka tangannya akibat tergores kulit durian.

"Saya hanya mendapat dua butir durian. Tidak apa-apa, yang penting seru," kata Jumain, salah satu pengunjung sembari memamerkan tangannya yang tergores kulit durian, seperti dikutip dari Suara.com.

Kurang dari satu jam, sebanyak 2.019 butir durian yang berada di gunungan tersebut ludes tak tersisa. Setelah itu, para pengunjung mulai surut. Mereka meninggalkan lokasi. Ada yang menenteng durian hasil dari rebutan, ada pula yang pulang dengan tangan kosong.

Bupati Jombang Mundjidah mengatakan bahwa kenduri durian merupakan bentuk sedekah dari warga sembilan desa yang ada di Kecamatan Wonosalam. Hal itu merupakan bentuk rasa syukur kepada Allah, karena dilimpahi panen hasil bumi, dan buah durian yang melimpah.

"Acara ini sudah yang ketujuh kalinya digelar. Alhamdulillah, antusias warga dan pengunjung sangat bagus. Oleh sebab itu, akan terus kami gelar secara rutin. Selain sebagai bentuk rasa syukur, juga menjadi daya tarik wisata di Wonosalam," tambahnya.

Hal senada dilontarkan Wabup Sumrambah. Dia merinci, Pemkab Jombang menyediakan dana Rp 20 miliar untuk penanganan dan pengembangan pariwisata di Kecamatan Wonosalam. Sayangnya, Sumrambah tidak merinci sasaran penataannya di sektor apa saja.

"Tahun ini kami anggarkan Rp 20 miliar untuk penataan wisata di Kecamatan Wonosalam," kata Sumrambah.

Salah satu panitia pelaksana, Jalaludin Hambali, mengungkapkan bahwa sedikitnya 2.019 buah durian disiapkan warganya untuk pesta rakyat kali ini. Jumlah itu sesuai dengan angka tahun 2019.

"Itu belum termasuk sembilan tumpeng durian dari sembilan desa. Sebelumnya kami menggelar acara pendukung lainnya. Diantaranya, festival kopi, festival jaranan, jalan sehat, gowes, sampai kontes durian," pungkasnya.

SUARA.com/Pebriansyah Ariefana

BACA SELANJUTNYA

Prank Adik Terniat, Pria Ini Rela Beli 100 Durian dengan Harga Fantastis