Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Guideku.com - ARTOTEL Yogyakarta kembali hadir dengan pameran seni rutin di tahun 2020 ini.
Dikenal sebagai salah hotel yang mengusung konsep seni kontemporer di Indonesia, kali ini ARTOTEL Yogyakarta memilih untuk menggaet komunitas fotografi lokal.
Guideku.com berkesempatan untuk hadir pada acara pembukaan pameran seni yang bertajuk "Ragamanungsa" di ARTSPACE yang berada di area lobby hotel ARTOTEL pada Rabu (12/02/2020).
Pada pameran kali ini, ARTOTEL Yogyakarta diketahui bekerja sama dengan Kelas Pagi Yogyakarta (KPY), sebuah komunitas fotografi yang sudah ada sejak tahun 2009 silam.
Baca Juga
"KPY itu sebenarnya sebuah organisasi non profit. Sejarahnya dimulai dari Kelas Pagi Jakarta, inisiasi dari Anton Ismael, fotografer komersial yang merasa terpanggil untuk membagikan ilmunya secara gratis kepada yang membutuhkan," jelas Cak Ncop, kepala sekolah KPY angkatan 2019.
Dalam rangka memperkenalkan Kelas Pagi Yogyakarta lebih lanjut kepada masyarakat, KPY pun bekerja sama dengan ARTOTEL untuk menggelar pameran. Dalam pameran kali ini, ada 5 fotografer atau pameris yang ikut serta.
Kelima pameris tersebut datang dari anggota komunitas KPY antar angkatan sekaligus seorang mentor. Hal ini disampaikan AditZ, salah seorang pameris yang membawakan karya berupa ragam gerak tari dan olahraga beserta fashion.
"Sebenarnya saya diajak ikut pameran ini nggak lama, mempersiapkannya nggak lama. Ada beberapa karya yang memang juga tugas akhir di KPY. Cuma ini cetak baru semua," ujar AditZ mewakili para pameris lainnya.
"Karya saya sendiri proyek pribadi di tahun 2015, cuma belum pernah dipublish di pameran mana-mana," tambahnya.
AditZ sendiri diketahui membawakan karya berjudul "in Darkness and Light" yang menampilkan seorang penari balet sebagai Black Swan dan White Swan dalam pertunjukan balet Swan Lake.
Karya-karya yang ditampilkan di ARTSPACE milik ARTOTEL Yogyakarta sendiri semua memiliki gaya berbeda.
Selain AditZ yang membawa ragam gerak tari dan olahraga, ada fotografi dokumentasi binaraga jebor di Majalengka, model dalam balutan balik Parang Kusumo, gerak dan ekspresi penyanyi perempuan, serta sikap dan respons jiwa manusia dalam gerak raga.
Ini sesuai dengan tema besar yang diangkat, yaitu "Ragamanungsa" atau objek manusia.
"Kenapa objek manusia masih relevan? Karena boleh dibilang merepresentasikan objek manusia di tatanan fotografi tertentu itu lebih sulit. Nyatanya ada beberapa teman profesional, kalau disuruh motret benda bernyawa, mending nggak aja," jelas Cak Ncop.
"Ketika merepresentasikan foto manusia, itu tantangan apa yang harus ditampilkan. Karya-karya di sini mencoba menampilkan opsi cara melihat objek manusia melalui lensa," imbuhnya.
Sistem kurasi untuk memilih karya-karya dalam pameran "Ragamanungsa" sendiri dijelaskan oleh Gevi Noviyanti, direktur akademik KPY yang karyanya juga ikut ditampilkan.
"Proses pameran ini sebenarnya sangat-sangat singkat. Akhir tahun kemarin kita dapat tawaran dari ARTOTEL Jakarta, dari pusat, untuk kolaborasi bikin sesuatu," ucap Gevi. "ARTOTEL melihat Kelas Pagi cocok masuk di bulan Februari ini tentang edukasi."
Lewat pameran, ARTOTEL dan KPY memang ingin memperkenalkan proses pembelajaran di Kelas Pagi Yogyakarta sekaligus menunjukkan hasil karya anggota mereka.
"Foto-foto yang ditampilkan saat ini bukan foto yang baru banget, memang sudah diproduksi sebelumnya, lalu kira-kira apa ya yang menjadi benang merah dari foto yang dikirimkan ke pihak ARTOTEL."
"Oh, ini benang merahnya tentang manusia, dan beberapa hal yang menarik tentang bagaimana sosok manusia diterjemahkan oleh fotografer atau pameris. Tiap-tiap pameris itu berbeda," tambah Gevi.
Gevi Noviyanti sendiri memilih untuk menampilkan ekspresi seorang penyanyi perempuan di atas panggung lewat ketiga karya yang dipamerkannya.
"Setahun belakangan saya concern ke women musician, jadi ngulik penyanyi-penyanyi perempuan yang punya karya, punya makna yang dalam, punya message kuat untuk disampaikan ke publik. Dan saya merepresentasikannya ke bentuk visual, se-powerful apa sih. Itu bagian saya menyampaikan," pungkasnya.
Pameran seni fotografi "Ragamanungsa" sendiri bisa dilihat di ARTSPACE milik ARTOTEL Yogyakarta mulai tanggal 12 Februari hingga 5 April 2020.
Terkini
- Liburan Pakai Kartu Kredit? Ini 3 Keistimewaannya
- Cara Daftar Program Mudik Gratis 2024, Jangan Sampai Kelewatan!
- Sinopsis Tekken 2 Kazuyas Revenge: Akankah Ingatan 'K' Kembali seperti Semula
- Sinopsis Film Greenland: Kisah Kiamat Komet Tayang di Bioskop Trans TV Malam Ini
- Sinopsis Golden Job: Kelima Saudara Angkat Kompak Menjadi Perampok
- Sinopsis Film Batman v Superman: Dawn of Justice, Dua Pahlawan Super Bertarung
- Sinopsis Hacksah Ridge: Kisah Nyata Tentara Medis Amerika Serikat di Perang Dunia II
- Sinopsis Film Hellboy (2019): Kisah Iblis Menyelamatkan Bumi, Tayang Malam Ini
- Sinopsis Colombiana: Seorang Perempuan Berniat Memusnahkan Bandar Narkoba
- Sinopsis Film Wonder Woman, Saksikan Aksi Gal Gadot di Bioskop Trans TV Malam Ini
Berita Terkait
-
Catat! 5 Provinsi Ini Bakal Ramai Pemudik saat Liburan Idul Fitri
-
Bale Kanoman: Kuliner Bernuansa Jawa yang Menggoda di Tengah Kota Jogja
-
Malaysia Larang Penjualan Minuman Khas Indonesia, Bisa Didenda Rp33 Juta
-
Murah Banget, Ini Harga Paket Kano Menyusuri Wisata Mangroves Baros di Yogyakarta
-
Soto Sampah Jogja, Wisata Kuliner Unik Penggugah Selera di Yogyakarta
-
Mengenal Resep Autentik Sate Klatak Yogyakarta
-
Menelusuri Fakta dan Legenda Taman Sari, Destinasi Wisata Liburan Akhir Tahun di Yogyakarta
-
Trailer dan Sinopsis 'Monster', Film Thriller Tanpa Dialog Dibintangi Marsha Timothy
-
Menilik Candi Abang Sleman yang Terdapat di Serial "Gadis Kretek"
-
Cara Nikmati 5 Kuliner Legendaris di Kota Yogyakarta, Bukan Cuma Gudeg lho