Jum'at, 29 Maret 2024
Rima Sekarani Imamun Nissa | Amertiya Saraswati : Sabtu, 07 Maret 2020 | 08:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Ubud Food Festival 2020 Presented by ABD (UFF) kembali hadir di Ubud, Bali pada Juni mendatang. Pertama diselenggarakan pada tahun 2015 silam, festival makanan ini merupakan salah satu ajang kuliner populer di Asia Tenggara.

Tahun 2020 ini, penyelenggaraan UFF mengusung tema Heroes. Di sana, pengunjung dan wisatawan akan diajak untuk mengenal budaya kuliner Indonesia yang beragam.

Kata 'Heroes' sendiri rupanya mengacu pada sosok-sosok pahlawan kuliner lokal yang telah berjuang untuk memperkenalkan makanan Indonesia kepada dunia.

"Menurut saya penting untuk memiliki pahlawan di dalam komunitas yang dapat membantu menghubungkan semua orang sehingga memiliki nilai yang sama," ujar Janet DeNeefe, Pendiri dan Direktur UFF.

Meski acara akan diselenggarakan di Bali, konferensi pers sebagai bagian dari Road to UFF sengaja digelar di Yogyakarta. Hal ini dikarenakan UFF tidak hanya mengusung kuliner Bali saja, tapi juga Yogyakarta dan kuliner Indonesia lainnya.

Media Event Ubud Food Festival 2020 Presented By ABC (Guideku.com/Amertiya)

Pada Media Event yang digelar Jumat (06/03/2020) kemarin, tiga orang pembicara yang berpartisipasi dalam UFF 2020 pun ikut hadir. Di sana, ketiganya mengungkapkan pentingnya mengangkat kuliner lokal.

"Saya percaya ini adalah masa depan dari makanan. Saya percaya masa depan adalah kembali ke tradisi, mengulang dan menghidupkan kembali cara-cara lama yang bisa membantu kita di masa depan," ungkap Janet DeNeefe.

Sejalan dengan Janet DeNeefe, hadir pula Singgih Susilo Kartono selaku pendiri Pasar Papringan dan Rangga Purbaya selaku pemilik merek arak Pondoh.

"Proyek Pasar Papringan hadir sebagai upaya untuk menunjukkan jika masa depan ada di desa," ujar Singgih Susilo Kartono. "Kami mendorong untuk menyajikan apa adanya, bebas dari MSG, pewarna buatan... Jadi Pasar Papringan ingin menjelaskan ke masyarakat desa kalau kamu sebenarnya hidup dekat dengan masa depan."

Sementara, Rangga Purbaya menyatakan jika usaha arak salaknya muncul karena saat itu banyak orang Jogja yang menjadi korban miras oplosan.

Akhirnya, mereka pun terdorong membuat minuman beralkohol yang aman dan terjangkau serta menggunakan cara sesuai tradisi. Bahkan, ragi untuk arak mereka dibuat dengan pengetahuan yang sudah ada di masyarakat.

Media Event Ubud Food Festival 2020 Presented By ABC (Guideku.com/Amertiya)

Berbicara soal budaya kuliner Indonesia, Janet DeNeefe yang berasal dari Australia sendiri mengatakan jika keterlibatan anak muda sangat penting.

"Generasi muda perlu kita perhatikan, kita harus membantu mereka untuk mengapresiasi tradisi. Dengan bekerja sama dengan mereka untuk berbagi nilai-nilai kuliner tradisional, saya pikir itulah kuncinya," ucap Janet DeNeefe.

"Saya pikir penting untuk memiliki komunitas, saya harap Anda bisa terlibat karena penting untuk membuat kuliner terus bertahan," tambahnya saat ditanya soal cara mempromosikan kuliner lokal di tengah dunia modern.

"Saya kira ini tentang membuat komunitas yang kuat yang dapat mengembangkan dan menjaga tradisi."

Media Event Ubud Food Festival 2020 Presented By ABC (Guideku.com/Amertiya)

UFF 2020 sendiri merupakan event yang keenam sejak pertama didirikan. Awalnya, UFF akan digelar pada 17-19 April 2020.

Namun, sehubungan dengan situasi terkini terkait virus corona (COVID-19), acara pun akan ditunda menjadi tanggal 26-28 April 2020.

Ubud Food Festival Presented by ABC akan diadakan di Festival Hub @ Taman Kuliner, Jl. Raya Sanggingan, Ubud.

Festival ini terdiri dari aneka program berbayar dan tidak berbayar, seperti demo masak, diskusi makanan, masterclasses, jalan-jalan kuliner, pasar makanan, pemutaran film, hingga pertunjukan musik.

BACA SELANJUTNYA

Berapa Harga Tiket Resmi Air Terjun Sekumpul Bali yang Viral karena Pasang Tarif Rp300 Ribu