Nostalgia Masa SMA? 5 Film Romansa Remaja Ini Bikin Kamu Susah Move On dan Cocok Ditonton Akhir Tahun!

Guideku.com - Akhir tahun biasanya beberapa orang dihabiskan dengan menonton film bersama dengan orang-orang tersayang dalam hidupnya. Film yang ditonton pun beragam dimulai dari genre horor, misteri, romantis, hingga romansa remaja. 

Perlu kalian ketahui genre romansa dewasa dengan romansa remaja itu berbeda meskipun memiliki genre yang sama yaitu Romansa. Romansa dewasa lebih menekankan pada realita hidup yang pahit dan permasalahan diluar cinta yang kompleks sedangkan romansa remaja terlihat lebih bahagia dan banyak hal-hal manis dalam kisah asmaranya. Konflik yang diangkat juga masih ringan dan mudah dipahami alurnya oleh orang banyak. 

Banyak film-film romansa remaja atau banyak yang menyebutkan teen fiction, teenager love, love teen atau apapun itu. Banyak menyabet perhargaan film-film terbaik dan paling banyak ditonton bahkan paling susah move on deh! Bawaannya pengen rewatch atau menonton ulang tanpa bosen. Lalu, film romansa remaja apa saja yang cocok buat rewatch di liburan akhir tahun? 

1. Dear Nathan (2017)

Film yang diadaptasi dari novel wattpad karya Erisca Febriani ini menjadi salah satu film yang sangat membekas diingatan orang Indonesia. Bagaimana tidak? Baik novel atau pada filmnya sama-sama bikin meleleh dan salting. Faktor tidak banyak perbedaan antara film dan novelnya ini lah yang membuat orang tertarik untuk rewatch atau menonton ulang terus tanpa bosan. 

2. ABC : Aku, Benci & Cinta (2017) 

Film ini juga diadaptasi dari sebuah novel wattpad karya Wulan Fadi yang sudah mendapat banyak jutaan pembaca. Film ini memiliki alur yang ringan dan masalah asmara mereka yang sedikit rumit. Namun, antara film dan novelnya tidak memiliki perbedaan yang jomplang. Masih bisa kita bayangkan bagaimana adegan-adegan yang sebelumnya berawal dari tulisan menjadi live action. Film ini sangat cocok untuk kamu rewatch atau ditonton ulang pada saat liburan akhir tahun nanti karena konflik dan jalan ceritanya seseru itu ditambah watak dari tokoh yang satu dengan yang lain itu saling bertolak belakang. Selain itu, yang bikin film ini unik keempat tokoh utamanya memiliki nama yang berawal huruf A (Anggia, Alvaro, Athala, dan Alex). 

3. Dilan 1990 (2018)

Wah kamu pasti sudah familiar dengan film ini? Yap! Dilan. "Rindu itu membuat orang tidak percaya diri" dialog yang diucapkan oleh aktor kenamaan Iqbal Ramadhan menjadi viral dan banyak diparodikan oleh warga Indonesia. Film sempurna untuk kamu tonton ulang sambil nostalgia masa sma dikala tahun 90-an. Selain itu chemistry antara Iqbal Ramadhan dan Vanesha Priscilia juga sangat mantap dan bisa saling terhubung jadi kita bisa melihat seperti berpacaran beneran.  Dilan 1990 ini juga diangkat dari novel karya Pidi Baiq. 

4. Posesif (2017)

Kalau kamu sedang dalam hubungan yang toxic wajib banget untuk menonton film ini! Karena ada banyak adegan-adegan atau kejadian yang dilakukan oleh tokohnya yang relate dengan keadaan percintaan anak jaman sekarang. Mencintai seseorang dengan power membuat kita tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa menurut walaupun tindakannya itu tentu saja salah. Posesif ini diangkat dari novel karya Gina S. Noer film ini sangat direkomendasikan untuk kamu tonton ulang karena memang sebagus itu dan intense filmnya juga semakin menuju akhir semakin naik. 

5. Mariposa (2020)

Berawal dari Novel dari platform digital wattpad yang telah dibaca jutaan pembaca kini mariposa diangkat ke layar lebar dan sukses mendapat banyak perhatian dari penonton. Akting dari Zara dan Angga disini sangat bagus dan menjiwai jadi bisa saja kamu kepikiran bahwa mereka berpacaran beneran. Penuh dengan plot twist yang membuat kamu kaget tapi masih bisa dibawa happy tanpa perlu bepikir banyak karena film Mariposa benar-benar full teenager untuk kamu yang berusia remaja 12-19 tahun. 

6. Dear Nathan : Hello Salma (2018)

Film ini merupakan sekuel atau lanjutan dari Dear Nathan season pertama. Film ini sudah mulai agak kendur sisi teenager karena konflik dan jalan ceritanya menunjukkan transformasi perubahan dari remaja akhir menuju dewasa awal. Tetapi film ini masih cocok untuk kamu tonton ulang karena begitu banyak pelajaran yang bisa kamu petik dan masih bisa dinikmati juga oleh anak remaja lainnya sebagai pembelajaran agar mereka tidak salah melangkah kedepannya serta lebih menikmati masa remaja mereka. 

7. Dua Garis Biru (2017) 

Film ini dulunya sangat kontroversi dan tabu untuk diperbincangkan. Karena tema atau inti cerita dalam film ini yaitu salah pergaulan yang membuat pacarnya hamil saat masih remaja. Film ini begitu banyak pelajaran yang bisa kita ambil. Betapa pentingnya sex education dan berhenti untuk menganggap bahwa hal tersebut tabu untuk diperbincangkan. Bahwasanya jika masih terus dianggap tabu maka anak-anak remaja lain bisa saja kehilangan arah dan terbawa oleh arus pergaulan yang buruk. 

Nah, Itu dia film-film romansa remaja yang bisa kamu tonton ketika liburan akhir tahun atau sedang senggang. Meskipun film romansa remaja hanya berfokus pada asmara tetapi dibalik itu semua ternyata penuh dengan makna dan pembelajaran yang bisa kita petik untuk dikehidupan nyata. 

8. Matt & Mou (2019)

Film diangkat dari salah satu novel karya Wulan Fadi yang banyak dibaca oleh orang ramai. Film mengisahkan tentang Matt dan Mou yang hidup secara bertetanggaan. Kedekatan mereka yang semula sebagai teman kini perlahan-lahan berubah menjadi rasa sayang. Film ini dibaluti oleh adegan-adegan yang bisa buat kamu salting berat dan gemas dengan alur ceritanya. 

9. Terlalu Tampan (2019)

Nah kalau ini diadaptasi dari webton aplikasi komik online yang banyak digunakan oleh orang banyak. Film Terlalu tampan memiliki alur yang menyenangkan dan ringan. Dibalut oleh adegan humor dan romantis yang bisa buat kamu terhibur saat menontonnya. Dijamin pikiran mengenai tugas, tagihan dan beban hidup semuanya hilang setelah menonton film ini. 

10. Catatan Si Boy (2023)

Film ini merupakan remake dari Catatan si Boy tahun 1987 namun masih memiliki jalan cerita yang kurang lebih sama dengan yang pertama dan mempertahankan keaslian ceritanya itu sendiri namun dikemas secara modern dan dibuat seakan-akan dekat dengan generasi muda Indonesia saat ini.