Sabtu, 27 April 2024
Dany Garjito : Kamis, 19 Juli 2018 | 18:08 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Ngopi saat ini bukan hanya menjadi selingan untuk mengurangi rasa kantuk, tapi lebih dari itu, ngopi berkembang menjadi tren.

Maka tak heran, kini banyak sekali kafe yang didirikan di berbagai kota. Bahkan restoran pun sekarang punya menu kopi sendiri. 

Hal ini juga menjadi pemicu meningkatnya minat anak muda untuk menjadi barista. Beberapa diantaranya belajar meracik kopi secara otodidak, tapi tak sedikit pula yang mengikuti pelatihan barista secara khusus. 

Dale Haris, jawara World Barista Champion 2017 menyebutkan bahwa menyukai kopi saja tidak cukup untuk menjadi seorang barista. 

Haris menambahkan bahwa kemampuan pertama yang harus dimiliki oleh seorang barista adalah memiliki kepekaan terhadap rasa dari kopi. Sebab setiap kopi memiliki rasa dan karakteristik yang spesial.

Seperti dilansir dari Suara.com, Haris mengatakan, "Jadi hal pertama adalah kemampuan tasting. Seorang barista harus tahu, mengapa suatu kopi bisa terasa begini, bagaimana menghasilkan kopi ini, dan seperti apa seharusnya menyajikannya."

Di luar keahlian itu, ada kemampuan lain yang juga harus dimiliki barista, yakni konsistensi. Menjaga konsistensi kopi menjadi sangat penting, karena hal ini turut mempengaruhi karakter penyajian kopi seorang barista.

Haris turut menggaris bawahi bahwa penting untuk mengenali bahwa sebagai seorang barista tak lepas dari kesalahan, dan terus berusaha memperbaiki kualitas dari kopi yang dibuat.

"Jadi yang tersulit untuk menjadi barista adalah menjadi rendah hati dan memiliki empati," imbuh Dale Haris.

"Di showroom ini konsumen yang ingin tahu secara mendalam atau belajar racik kopi terbuka gratis," tutur Tony Arifin, CEO PT Toffin Indonesia [Suara.com/Firsta Putri Nodia].

Salah satu lembaga yang memberikan pelatihan khusus bagi mereka yang ingin belajar meracik kopi di Indonesia adalah PT Toffin Indonesia.

Tony Arifin, CEO Toffin Indonesia, mengatakan sebagai agen tunggal pemegang 20 merek mesin dan peralatan kopi, Toffin Indonesia memberikan peluang bagi siapa saja yang ingin belajar tentang kopi.

"Ya, di showroom ini kami bisa sharing knowledge. Konsumen yang ingin tahu secara mendalam atau belajar racik kopi, kami buka gratis," kata Tony Arifin.

Toffin Indonesia pun tak tanggung-tanggung dalam mencetak generasi baru barista.

Tiap minggunya, Toffin Indonesia berkomitmen untuk mendatangkan pakar kopi baik dari dalam maupun luar negeri untuk sharing pengetahuan di show room yang berlokasi di Pluit Permai, Jakarta Utara.

Tony Arifin menambahkan bahwa show room tidak hanya di Jakarta, show room yang didesain memiliki dua hub, yaitu training center dan business development center yang akan dibuka di kota Surabaya.

Training center berfungsi sebagai lokasi belajar jenis-jenis kopi, pelatihan barista, late art, perawatan mesin dan juga sebagai co-working space.

Sementara development center ditujukan bagi penggemar kopi yang ingin mengenal lebih jauh tentang industri dan bisnis kopi. 

Pembukaan show room ini tak lepas dari minat masyarakat yang semakin antusias terhadap kopi yang menjadikannya sebagai bagian dari life style yang berkembang di masyarakat.

"Kehadiran Toffin Indonesia untuk mengakomodasi minat masyarakat yang ingin mengenal lebih lanjut mengenai kopi dan industrinya," pungkas Tony  Arifin.

SUARA.com/Firsta Nodia

Artikel ini sudah dimuat di SUARA.com dengan judul: Jadi Barista Bukan Sekadar Doyan Ngopi

BACA SELANJUTNYA

Setelah Novel dan Series Kini Hadir Kopi 'Gadis Kretek', Ada yang Limited Edition