Jum'at, 29 Maret 2024
Stephanus Aranditio | Aditya Prasanda : Sabtu, 11 Agustus 2018 | 18:57 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Waktu menunjukkan pukul 11.00 WIB siang kala Guideku.com tiba di halaman parkir Estuary. Kami berkesempatan menghadiri gelaran open house dari cafe yang berada di Karang Jati Wetan, Sinduadi, Mlati, Sleman ini.

Tidak sulit menemukan lokasi Estuary jika kita mematuhi petunjuk GPS. Memasuki Estuary, kita harus mengakses sebuah jalan perkampungan dekat perempatan jembatan baru UGM di Monjali.

Ukuran jalan yang cukup lebar, membuat motor dan mobil mudah mengakses jalan ini. Area parkir yang sangat luas jadi nilai plus lainnya.

Segera, kami memasuki cafe berlantai dua berdesain industrial modern ini. Tim Estuary menyambut kami dengan ramah.

Estuary (guideku.com/adit)

 

Estuary (guideku.com/adit)

Di lantai dasar, Beberapa orang tampak berlalu lalang mempersiapkan jalannya open house. Para bartender juga tampak sibuk di coffee bar.

Sementara itu, kami dipersilahkan menuju lantai atas. Tampak deretan meja dan kursi berjejer rapi di ruangan besar yang menjadi venue utama open house siang ini.

Pandangan kami dengan sekejap tercuri oleh deretan jendela yang melekat di sepanjang dinding. Belakangan kami menyadari, deretan jendela yang sama juga menghiasi dinding di lantai bawah.

Jendela seakan jadi unsur utama bangunan di Estuary. Angin semilir masuk dari segala arah, pepohonan bambu di sekitar Estuary membuat cafe ini terasa teduh betapapun di luar terik dan AC tidak dinyalakan.

Para pelayan juga telah bersiap menyambut para tamu undangan. Agaknya kami tiba paling awal. Kesempatan ini kami manfaatkan untuk mengitari ruang demi ruang di Estuary.

Estuary (guideku.com/adit)

Cafe ini begitu apik memadankan konsep industrial dengan alam. Beberapa tanaman ditaruh dengan porsi yang pas. Sementara di ruang outdoor, tampak sebatang pohon dibiarkan tumbuh dan bersinergi bersama bangunan.

Di ruang outdoor pula, kursi-kursi rotan mempermanis space, membuat suasana kian asri dan segar.

Estuary (guideku.com/adit)

 

Estuary (guideku.com/adit)

 

Estuary (guideku.com/adit)

 

Estuary (guideku.com/adit)

Beberapa menit berlalu, kami kembali ke meja dan tamu-tamu lain silih berganti hadir.

Jelang jam 12 siang, para tamu undangan dari kalangan media, komunitas, food blogger, selebgram dan influencer memenuhi meja dan kursi yang telah disiapkan.

para tamu undangan dari kalangan media, komunitas, food blogger, selebgram dan influencer.  (guideku.com/adit)

 

para tamu undangan dari kalangan media, komunitas, food blogger, selebgram dan influencer.  (guideku.com/adit)

Acara pun dibuka, rangkaian sambutan dari pihak management Estuary mengawali perjamuan siang itu.

Sang pemilik, Pak Yo juga sempat menjelaskan sedikit tentang Estuary.

Cafe yang akan dibuka secara resmi pertengahan Agustus ini diniatkan sebagai space yang dapat mempertemukan berbagai komunitas, pekerja, mahasiswa, dan masyarakat Jogja dari lintas bidang.

Makna filosofis ini terkandung dalam nama Estuary sendiri, yakni sebuah teritori geografis yang mempertemukan sungai dan laut sekaligus.

Hal yang sama diinginkan Pak Yo dan tim management Estuary, untuk menjembatani banyak ide kreatif dan anak muda Jogja melalui sebuah space berwujud cafe.

Acara berlanjut dengan sambutan dari General Manager Estuary, Nia sembari menjelaskan pada para tamu undangan katalog makanan dan minuman terbaik milik Estuary.

GM Estuary, Nia (guideku.com/adit)

Sebelum menu pembuka disajikan, minuman pesanan kami hadir.

Guideku.com memesan dua minuman dari sub katalog berjudul Estuary Special. Dua minuman itu, Estuary Smoothies dan Avocado Vanilla Frappe.

Estuary Smoothies bisa kami katakan memiliki rasa yang sangat magis. Smoothies spesial ini merupakan campuran pisang, jeruk, lime, mint dan lemon.

Menu ini hadir dari eksperimen berani tim dapur Estuary.

Estuary Smoothies (guideku.com/adit)

GM Estuary, Nia mengungkapkan smoothies ini merupakan salah satu menu yang paling direkomendasikan Estuary.

"Estuary smoothies bisa dibilang paling kaya komponennya. Sebelum berhasil meracik Estuary Smoothies, kami sempat melewati berbagai trial dan error. Kami cukup kaget saat tahu racikan ini berhasil dan punya rasa yang sangat juara," ungkap Nia.

Guideku.com menilai Estuary Smoothies 9.8 dari 10, sobat traveler wajib coba menu yang satu ini.

Sementara Avocado Vanilla Frappe juga tidak kalah yahud. Rasa alpukat dan frappenya diracik dengan seimbang, Guideku.com menilai 8.5 dari 10.

Avocado Vanilla Frappe (guideku.com/adit)

Setelah minuman, deretan makanan pembuka mulai disajikan pada para tamu undangan. Pada sesi pembuka, kami mencicipi Liwetan Bar dan Nachos With Pico De Galio.

Tampilan luar Liwetan Bar mengingatkan kami pada risoles mayonaise. Namun bedanya, menu pembuka ini berisi nasi liwet yang dibalut tepung dan digoreng.

Rasanya sangat berkarakter dan padat. Disajikan lengkap dengan saus khusus yang begitu terasa jeruknya.

Sementara Nachos With Pico De Gali merupakan corn chips yang ditaburkan potongan daging, cabe, tomat dan olesan jeruk.

Liwetan Bar (guideku.com/adit)

 

Nachos With Pico De Gali (guideku.com/adit)

Usai menyudahi menu pembuka, kami lanjut mencicipi menu utama: Grilled Chicken a la Estuary dan Grilled Beef Burger. Grilled Chicken a la Estuary juga disebut sebagai menu pamungkas milik cafe ini.

Potongan daging ayamnya cukup empuk dipadankan dengan kentang rebus yang padat dan gurih. Sedangkan Grilled Beef Burger, merupakan burger dengan potongan daging sapi yang tebal.

Grilled Chicken a la Estuary (guideku.com/adit)

 

Grilled Beef Burger. (guideku.com/adit)

Sembari menikmati makanan kami, semilir angin menyesap ke dalam ruangan.

Beberapa tamu yang lain memuji kenikmatan menu '130 gr Australian Rib Eye Klathak Koyor'. Malang, kami tak sempat mencicipi sate klathak khas Estuary ini sebab jadi menu paling laris dan habis sebelum sempat kami cicipi.

Di penghujung acara, kami disuguhi menu penutup, Red Velvet Cake sebagai gong open house siang itu.

Red Velvet Cake (guideku.com/adit)

Estuary merupakan cafe kedua setelah Ekologi yang didirikan keluarga Pak Yo. Namun berbeda dengan Ekologi, cafe ini menyasar kalangan menengah ke atas, dan ekspatriat Jogja.

Estuary (guideku.com/adit)

 

Estuary (guideku.com/adit)

Estuary juga sangat terbuka untuk segala lapis komunitas yang berminat mengadakan pertemuan bernuansa industrial dan alam, sembari menyicipi hidangan western food dan beragam racikan kopi serta minuman.

Di ruang atas, kita dapat menyewa beberapa ruang co-working space untuk meeting dan pertemuan penting.

Letaknya yang sangat strategis -- di sekitar kawasan pemukiman urban -- membuat cafe ini sangat recommended dijadikan tempat nongkrong baru bagi para pebisnis, pekerja dan para mahasiswa kelas menengah ke atas, sembari menikmati sepoi angin dan desir pepohonan.

Sementara keberadaan Estuary yang tidak jauh dari pemukiman warga juga diniatkan untuk mengembangkan potensi warga sekitar.

Wah, enggak sabar menanti grand openingnya Estuary nih!

BACA SELANJUTNYA

Menyimak Jogja Migunani, Menuntaskan Rindu Pada Efek Rumah Kaca