Jum'at, 19 April 2024
Angga Roni Priambodo | Arendya Nariswari : Jum'at, 18 Januari 2019 | 11:15 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Belum lama ini publik digegerkan kabar tak sedap yang terjadi di Taiwan.

Dilansir Guideku.com dari laman World of Buzz, seorang pria diketahui memukul anak dan istrinya karena hal konyol.

Pria ini marah karena bakso yang dibelikan oleh anaknya tidak memakai cabai.

Menurut China Press, sang ayah meminta anaknya untuk membelikan bakso dengan banyak cabai di dalamnya.

Anak tersebut sudah meminta kepada penjual bakso untuk menambahkan banyak cabai.

Namun entah bagaimana, cabai tersebut tidak ada di dalam bakso ketika sang anak tiba di rumah.

Merasa kesal, sang ayah marah dan menampar bocah tersebut.

Ayah yang pemarah ini beranggapan bahwa anaknya telah berbohong kepada dirinya. Ibu dari anak tersebut mencoba meredakan situasi.

Sayang, sang ibu justru juga mendapatkan perlakuan kasar dari pria tersebut.

Ilustrasi bakso (Guideku.com/Adit)

Anehnya, bocah yang ditampar terus menerus tersebut sama sekali menangis dan memohon maaf kepada ayahnya.

Kejadian tersebut direkam dan diunggah oleh sang ibu di media sosial.

Secepat kilat, video ini mendadak viral dan dihujani komentar oleh para netizen.

Dalam beberapa jam setelah diunggah, tujuh netizen berhasil melacak alamat keluarga dan masuk ke dalam rumah untuk menghakimi sang ayah.

Sang ayah ditampar dan dipukul oleh masyarakat yang geram akan ulahnya dalam video tersebut.

Untungnya, polisi segera tiba di tempat kejadian perkara dan menyelamatkan pria tersebut.

Pria ini dikawal menuju ambulans karena kepalanya berdarah setelah dihakimi warga.

Beruntung, pria tersebut tidak dalam keadaan sakit parah sehingga dapat dilakukan rawat jalan.

Meski begitu, sang ayah yang menjadi pelaku kekerasan tersebut masih harus dikawal oleh polisi agar tidak kembali dihakimi oleh masyarakat.

BACA SELANJUTNYA

Viral Video Pria Kencing di Gerbong Kereta Penuh Penumpang, Jangan Ditiru Traveler!