Jum'at, 19 April 2024
Dany Garjito | Aditya Prasanda : Sabtu, 26 Januari 2019 | 15:15 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Menyambangi Kabupaten Purworejo di Jawa Tengah tak lengkap rasanya jika belum menyeruput minuman legendaris, Es Dawet Jembut Kecabut.

Penamaannya nan nyeleneh merupakan singkatan nama lokasi dawet khas ini dijajakan yakni tepat di sebelah timur Jembut (Jembatan Butuh) di kawasan Kecabut (Kecamatan Butuh).

Nama yang dibaptiskan dan terkenal di kalangan penggemarnya ini sesungguhnya bukanlah nama yang dikehendaki sang penjual, sebab di lokasi hanya papan bertuliskan Dawet Hitam Asli Pak Wagiman Butuh yang dapat kita lihat. 

Namun penamaan nan nyeleneh tersebut kadung lebih viral dan membuat lebih banyak orang penasaran dengan kelezatan dawet legendaris ini.

(Instagram Helmy Hananto)

Dawet hitam legendaris Jembut Kecabut telah disajikan turun-temurun sejak tahun 1950-an.

Saat itu, sang pencetus, Ahmad Dansri awalnya menjual dawet hitam racikannya untuk para petani tatkala musim panen tiba. Ia bergerak dari sawah satu ke sawah lainnya di Purworejo.

Hari ini warisan Ahmad Dansri diteruskan generasi ketiganya, Wagiman dan sang istri, Hartati. Mereka menjajakan dawet legendaris tersebut nyaris setiap hari di tepi jalan Purworejo - Kebumen di Kecamatan Butuh, persisnya di sebelah timur Jembatan Butuh.

(Instagram Anggoro Wati Eny)

Terbuat dari bahan alami, tanpa pewarna buatan sama sekali, Dawet Jembut Kecabut nan legendaris diolah manual menggunakan tangan.

Warna hitam dawetnya diambil dari pewarna alami berupa jerami padi yang dibakar terlebih dahulu lantas abunya dihaluskan dan disaring.

Sementara cendol dalam dawetnya terbuat dari tepung pati gelang yang direbus sembari diaduk menjelma adonan nan kental.

(Instagram Veta Mandra)

Untuk mencicipi seporsi sajian legendaris, Dawet Jembut Kecabut dibanderol dengan harga yang sangat murah, yakni Rp 4000 saja.

Kita juga dapat menambah topping tambahan berupa tape ketan dan hanya dikenakan charge sebesar Rp 1000. Murah banget kan!

BACA SELANJUTNYA

Menjelajah Desa Tertinggi di Pulau Jawa, 4 Jam dari Jakarta