Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Guideku.com - Perbedaan budaya merupakan salah satu tantangan yang akan kita hadapi saat pindah dan tinggal di luar negeri.
Seakan belum cukup, tantangan tinggal di luar negeri pun akan bertambah bagi mereka yang sudah punya anak. Seperti kisah ibu asal Australia ini misalnya.
Catherine Taylor adalah seorang ibu yang tinggal di Tokyo dan punya anak usia prasekolah. Dirangkum dari Sora News 24, Taylor diketahui mengirim anaknya ke playgroup Jepang.
Layaknya orangtua pada umumnya, Catherine Taylor pun tak lupa membawakan bekal kepada anaknya tersebut saat pergi ke sekolah.
Baca Juga
Terbiasa dengan bekal makanan di Australia, Catherine menyiapkan sandwich berisi Vegemite, pisang, stik keju, potongan wortel, dan muffin.
Meski begitu, Catherine Taylor sukses dibuat syok dengan perbedaan budaya yang ada kala dia menjemput anaknya sepulang sekolah.
Hal ini dikarenakan sang guru sudah memotret bekal anaknya dan tiba-tiba memberitahunya, "Sandwich bukan makanan yang pantas (untuk bekal) karena itu tidak sehat."
Tak sampai di sana, guru ini pun menunjukkan foto bekal milik murid-murid lainnya yang berupa bento. Bahkan, beberapa di antaranya merupakan chara-ben.
Bagi yang belum tahu, chara-ben adalah bento yang dibentuk mirip karakter kartun anak-anak. Bento macam ini tentunya butuh waktu lama untuk dibuat serta keahlian tersendiri.
"Aku pikir guru itu bercanda, mana mungkin orangtua bisa membuat bekal macam itu untuk anak prasekolah," kata Taylor.
Namun, saat menyadari bahwa si guru tidak bercanda, Catherine Taylor pun memutuskan untuk belajar membuat bento demi anaknya.
Perjuangan Catherine untuk belajar membuat bento pun tidak mudah. Selain membeli peralatan dapur khusus, Catherine sampai rela mengambil kelas membuat bento.
Namun, seiring berjalannya waktu, Catherine Taylor mengaku paham dengan alasan warga Jepang rajin membuat bento untuk anak mereka.
Menurutnya, membuat bento merupakan cara seorang ibu menggambarkan rasa cintanya pada anak serta meningkatkan energi anak saat bersekolah.
Selain itu, bento yang berbentuk lucu pun dapat mendorong anak-anak untuk menjajal makanan sehat.
Di sisi lain, Catherine Taylor juga tak lupa menambahkan jika bento punya sisi negatif. Menurutnya, praktik menyiapkan bento yang rumit setiap hari dapat membuat seorang ibu stres serta menghabiskan terlalu banyak waktu mereka.
Bagaimana menurutmu?
Terkini
- Resep Nasi Kebuli Daging Sapi, Nikmat Dihindangkan saat Lebaran
- Resep Kue Kastengel Lezat ala Rumahan: Gampang Dibikin untuk Idul Fitri!
- Resep Es Teh Kampul, Minuman Menyegarkan untuk Buka Puasa
- Takut Opor Ayam Cepat Basi? Simak 5 Tips Ini!
- Resep Spaghetti Bolognese, Cocok untuk Sahur dan Berbuka Puasa
- 14 Ide Menu Takjil Ramadan untuk Buka Puasa di Masjid
- Menu Sahur Sehat, Begini Cara Membuat Ayam Kukus Jahe
- Hari Ini Buka Puasa Pakai Apa? Coba Resep Kimbap Sederhana, yuk!
- 5 Minuman Sehat untuk Berbuka Puasa, Ini Resepnya
- Viral Nasi Beku Lebih Sehat untuk Pasien Diabetes, Ini Kata Dokter
Berita Terkait
-
Potensinya Gede, Kunjungan Wisman Jepang ke Indonesia Terus Ditingkatkan
-
Jepang Punya Toko Penjual Barang-barang yang Tertinggal di Kereta, Murah dan Masih Bagus
-
Keunikan Onsen, Jenis-Jenis Pemandian yang Harus Diketahui Saat Wisata ke Jepang
-
'Work in Shizuoka Job Fair 2023' Digelar di Bandung 2 - 3 Desember, Peluang Kerja ke Jepang
-
6 Kota yang Menyenangkan Dikunjungi Saat Musim Hujan
-
7 Hal Dasar yang Haram Dilakukan Turis Saat Wisata ke Jepang
-
Jepang Gelar Piala Dunia Pungut Sampah, Diikuti 21 Negara Termasuk Indonesia
-
Bandara Indonesia Masuk 10 Besar Bandara Family Friendly, Kalahkan Singapura dan Jepang
-
Wajib Tahu! Wisatawan Indonesia Wajib Jalani Tes Tuberkolusis Sebelum Masuk Jepang
-
Rekomendasi 5 Negara Ideal untuk Liburan Akhir Tahun para Introvert