Rabu, 24 April 2024
Rima Sekarani Imamun Nissa | Arendya Nariswari : Selasa, 11 Februari 2020 | 09:26 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Belum lama ini, netizen kembali dihebohkan dengan video seorang wanita mukbang lampu bohlam yang beredar di media sosial Twitter.

Sewajarnya, sebuah lampu bohlam digunakan sebagai sumber penerangan di sejumlah bangunan ketika malam tiba. Namun lain halnya dengan wanita yang mengenakan hijab berwarna hijau yang jadi viral baru-baru ini.

Bukannya digunakan untuk menerangi sebuah ruangan, lampu bohlam disantapnya bak wafer cokelat. Padahal, pecahan lampu bohlam ini terbilang tajam karena terbuat dari kaca.

"Sudah malam, perut berdemo. Makan aje ini," tulis akun @Kimberl321 dikutip Guideku.com, Selasa (11/2/2020).

Wanita ini terlihat asyik mengunyah lampu bohlam tersebut perlahan-lahan, sambil memperlihatkan keahliannya di depan kamera ponsel.

Sontak, video wanita mukbang lampu bohlam ini membuat netizen terheran-heran. Bahkan tidak sedikit pula, netizen yang memberikan beragam tanggapan lewat kolom komentar.

Viral Video Wanita Mukbang Lampu Bohlam, Netizen: Ini Anaknya Limbad? (Twitter/@Kimberley)

Sebagian besar cukup khawatir dengan keadaan lambung, usus dan tenggorokan dari wanita yang menyantap lampu bohlam tersebut.

"Yakult udah capek-capek mengkampanyekan 'cintai ususmu', ini malah disiksa," sebut salah seorang netizen.

"Ini anaknya Master Limbad gitu? Mbak Limbad," timpal netizen lainnya.

"Itu lambung apa cor beton, sih? Kuat banget menghadapi kenyataan," imbuh netizen lainnya mengomentari aksi wanita mukbang lampu bohlam tersebut.

"Biarin, dia lagi berusaha jadi brand ambassador lampu," ungkap netizen lain.

Hingga Selasa pagi, video wanita mukbang lampu bohlam tersebut setidaknya telah ditonton sebanyak 13 ribu kali oleh netizen.

Duh, ada-ada saja aksi wanita mukbang lampu bohlam ini, ya.

BACA SELANJUTNYA

Curhatan Netizen Masuk Rumah Sakit Karena Sering Makan Mi Goreng Viral