Sabtu, 20 April 2024
Silfa Humairah | Arendya Nariswari : Selasa, 16 Juni 2020 | 15:38 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Belakangan, publik digemparkan dengan kasus merek dagang yang menimpa bisnis kuliner milik presenter kondang Ruben Onsu. Logo antara Geprek Bensu dan I Am Geprek Bensu ini bahkan tampak mirip.

Tak heran jika banyak orang kadang membedakan logo kedua usaha ayam geprek ini. Geprek Bensu merupakan milik Ruben Onsu, sedangan I Am Geprek Bensu dikelola oleh pengusaha bernama Benny Sujono.

Kedua bisnis ayam geprek ini sama-sama menampilkan logo berupa ayam jago berpostur gagah. Tapi siapa sangka, jika ternyata Geprek Bensu dan I Am Geprek Bensu ini diklaim mengambil logo ayam tersebut dari web grafis yang dapat diakses secara gratis.

Kabar ini dicuitkan oleh seorang pengguna Twitter @morninglatte_ beberapa waktu lalu. Pria ini cukup menyayangkan persoalan hak cipta di Indonesia.

"F*ck copyright, hak cipta hanyalah milik Tuhan semata," tulis akun Twitter @morninglatte_, dikutip Suara.com (16/6/2020).

Duh, I Am Geprek Bensu dan Geprek Bensu Diduga Ambil Logo dari Sini. (Twitter/@morninglatte_)

Pria bernama Niel ini menjelaskan bahwa logo ayam bisnis Geprek Bensu dan I Am Geprek Bensu diunduh melalui web bernama Freepick.

"Gue bikin twitt ini awalnya cuma buat bentuk singgungan kepada brand-brand besar di luar sana yang masih minim banget kesadarannya tentang pentingnya visual dan HAK para pegiat dan pekerja di industri kreatif," cuit Niel.

Dirinya menyebutkan bahwa Freepik memang menyediakan asset grafis secara gratis, namun terdapat syarat di balik penggunaan logo tersebut.

Aturannya adalah, logo yang diunduh dari Freepick tidak boleh dijadikan sebagai brand profit.

"Kalau, ternyata si pelopor brand geprek itu sudah ngebeli karya illustrator/designer tersebut, masa iya nggak ada kesepakatan bahwa karya orisinilnya sudah dibelo dan hak pakainya cuman untuk 1 pihak, karena nyatanya ilustrasi ayam tersebut dipakai 2 brand berbeda," imbuhnya.

Duh, I Am Geprek Bensu dan Geprek Bensu Diduga Ambil Logo dari Sini. (Twitter/@morninglatte_)

"Gue udah download files di Freepik dan logo-logo di atas dan gue coba trace ulang, gue berani bilang bahwa illustrasi yang ada di dua logo di atas adalah hasil tracing ulang, karena kalau diperhatiin lagi ada struktur illustrasi dan komposisinya sudah direvisi," ungkapnya.

Niel bahkan menambahkan foto kenijakan penggunaan logo yang diunduh dari web Freepik. Tertulis jelas bahwa logo yang diunduh tidak diperbolehkan untuk dijadikan merek bisnis.

Duh, I Am Geprek Bensu dan Geprek Bensu Diduga Ambil Logo dari Sini. (Twitter/@morninglatte_)

"Tapi nggak salah kok make gambar ayam itu.. lha yang bikin juga nggak komplain, soalnya memang digratisin," tutupnya.

Niel juga sempat menghubungi langsung sang desainer logo ayam tersebut. Tetapi ternyata sang pemilik tak mau membesarkan masalah logo tersebut.

Tidak sedikit warganet yang memberikan berbagai tanggapan mereka lewat kolom komentar perihal masalah logo itu.

"Gratis dalam artian pemakaian pribadi, kalau dijadiin logo untuk jualan harus lewatin tahap lainnya. Kalau semua hal di Freepik gratis, enak banget dong tinggal nyomot senaknya," sebut salah seorang warganet.

"Sebenarnya nggak maalah asal untuk tugas kuliah atau sekolah, mereka tidak mendapatkan uang dari karya. Beda kalau perusahaan yang mengambil karya tersebut tanpa inta izin, kalau ketahuan tergantung designernya," imbuh netizen lain.

Hingga artikel ini ditulis, cuitan mengenai logo Geprek Bensu dan I Am Geprek Bensu tersebut telah mendapatkan 36 ribu likes dan 14 ribu retweet dari warganet.

BACA SELANJUTNYA

Viral Logo Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif! Logo Baru?