Kamis, 28 Maret 2024
Dany Garjito | Amertiya Saraswati : Rabu, 12 Februari 2020 | 11:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Film 'Parasite' besutan sutradara Bong Joon-ho kini tengah ramai menjadi pusat perhatian dunia. Terlebih, 'Parasite' berhasil menyambar empat penghargaan dari ajang Oscar 2020.

Lewat film 'Parasite', Bong Joon-ho mengulik kesenjangan ekonomi antara keluarga kaya dan miskin yang tinggal di Seoul.

Salah satu yang menarik perhatian adalah dalam hal tempat tinggal. Berbeda dengan keluarga kaya yang tinggal di rumah mewah dengan halaman luas, keluarga Kim yang miskin tinggal di sebuah apartemen bawah tanah.

Dalam film, terlihat jika apartemen tersebut memiliki kondisi yang kumuh, kotor, dan minim cahaya matahari.

Bukan fiksi semata, apartemen macam ini nyata adanya. Dihimpun dari laman BBC, apartemen bawah tanah yang menunjukkan sisi kelam Seoul ini disebut banjiha.

Banjiha dalam film Parasite (youtube.com/IGN)

Di Seoul, ada ribuan orang yang tinggal di banjiha. Seperti kondisi dalam film, kondisi kamar di banjiha sangat minim cahaya.

Oh Kee-cheol, salah satu penduduk Seoul yang tinggal di banjiha, menyebutkan bahwa tanaman mini miliknya bahkan tidak bisa bertahan di banjiha.

Orang-orang sekitar juga dapat mengintip ke dalam apartemennya lewat jendela. Sementara, para remaja kerap merokok atau meludah tepat di luar banjiha.

Kamar mandi di apartemen bawah tanah ini juga sama sempitnya. Agar tidak terantuk atap, Oh Kee-cheol harus berdiri dengan kaki dilebarkan saat ke kamar mandi.

"Ketika aku pertama pindah, aku mendapat memar karena terbentur tangga dan lecet karena meregangkan tangan hingga mengenai dinding semen," tambah Oh Kee-cheol.

Namun, seiring berjalannya waktu, pria berusia 31 tahun ini mengaku terbiasa karena sudah hafal bagian-bagian dari banjiha tempatnya tinggal.

Banjiha dalam film Parasite (youtube.com/Madman Films)

Selain Oh Kee-cheol, banjiha adalah tempat tinggal bagi ribuan anak muda yang sibuk bekerja demi masa depan lebih baik.

Banjiha juga memiliki sejarah panjang. Tempat kecil di bawah tanah ini ternyata merupakan produk dari konflik antara Korea Utara dan Selatan.

Pada tahun 1968 silam, Korea Utara sempat menyusup ke dalam Seoul dalam rangka membunuh presiden Korea Selatan, Park Chung-hee.

Walau serangan tersebut gagal, banyak krisis dan insiden terorisme lainnya terjadi. Demi alasan keamanan, pemerintah Korea Selatan pun meminta agar gedung apartemen dilengkapi dengan ruang bawah tanah sebagai bunker.

Tentu saja, menyewakan bunker atau banjiha ini dilarang. Namun, ketika krisis tempat tinggal melanda di tahun 1980, pemerintah akhirnya mengizinkan penyewaan banjiha.

Banjiha dalam film Parasite (youtube.com/Madman Films)

Meski demikian, tidak bisa dipungkiri bahwa banjiha telah menjadi semacam simbol kemiskinan di Korea Selatan.

Pasalnya, orang Korea berpikir bahwa memiliki rumah atau mobil yang bagus adalah standar kesuksesan.

Dalam film 'Parasite' sendiri, keluarga Kim disebut memiliki bau yang khas karena tinggal di ruang bawah tanah. Inilah yang membuat mereka dicap sebagai orang miskin.

"Aku tidak mau orang-orang merasa kasihan padaku karena aku tinggal di bawah tanah," ujar Park Young-jun, penduduk lain yang tinggal di banjiha bersama pacarnya.

Demi mengatasi stigma tersebut, Park Young-jun bahkan sampai mendekorasi ulang banjiha miliknya. Namun, dirinya dan sang kekasih menekankan bahwa mereka juga tak mau hidup selamanya di banjiha.

"Kami menyukai rumah kami dan bangga dengan dekorasi yang telah kami lakukan di sini. Namun, kami akan segera pindah ke atas sana," ujar keduanya.

BACA SELANJUTNYA

Masih Dibuka, Ini Harga dan Cara Beli Tiket BTS Exhibition: Proof in Jakarta