Sabtu, 04 Mei 2024
Dany Garjito : Selasa, 31 Juli 2018 | 20:55 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Arief Yahya selaku Menteri Pariwisata memberikan apresiasi terhadap para pelaku industri wisata di Lombok yang tergabung dalam berbagai asosiasi. Mereka dinilai kompak dan tanggap terhadap bencana.

Para pelaku industri wisatanya diantaranya adalah PHRI (Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia) NTB, ASITA (Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies) NTB, INCCA (Indonesian Congress and Convention Association) NTB, IMA (Indonesia Marketing Assosiation) NTB dan ASTINDO (Asosiasi Travel Agent Indonesia).

Seperti dilansir dari Suara.com,  Arief Yahya mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang bagus antara pelaku industri, asosiasi, Kadispar NTB, dan Ketua Poltekpar Lombok yang langsung bergerak, sejak 29 Juli 2018 pukul 21.00 WIB, termasuk diantaranya membuat kesepakatan untuk membantu proses tanggap darurat bagi wisatawan.

Apresiasi dinilai layak untuk diberikan sebagai tanggapan dalam menyikapi penanganan gempa berkekuatan 6,4 skala richter yang melanda Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (29/7/2018) pagi, khususnya bagi para wisatawan yang ikut menjadi korban bencana alam tersebut.

Arief menambahkan bahwa salah satu poin yang layak diacungi jempol adalah pihak pelaku wisata Lombok menyiapkan fasilitas hotel dengan free of charge (FOC) selama sehari pada tanggal 30 Juli 2018, dan selanjutnya best discount atau tidak akan lebih dari 50 persen. 

Pada hari Senin (30/7/2018), tim evakuasi yang terdiri dari petugas Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), TNI, Basarnas, tim medis, dan Mapala akan berangkat melalui jalur Sembalun untuk observasi dan membawa logistik.

Arief Yahya mengapresiasi langkah cepat ini, termasuk Poltekpar Lombok, lembaga di bawah Kemenpar yang langsung menurunkan foodtruck-nya ke Sembalun.

Seperti yang dilaporkan Kadispar NTB, Lalu Faozal, hasil rapat bersama Asosiasi Industri Pariwisata di Golden Palace bersama 5 ketua asosiasi, sepakat untuk menggunakan SOP yang sudah berlaku di Kemenpar dan pernah diterapkan di Bali saat Gunung Agung aktif.

Adapun hotel yang siap menampung wisman dengan FOC adalah Golden Palace, Lombok Raya, Idoop, Lombok Plaza, Santika, Fave, Puri indah dan Grand Legi.

Faozal juga mengungkapkan bahwa asosiasi industri pariwisata rencananya akan mengantar langsung 1 jenazah wisman asal Malaysia sampai ke Kuala Lumpur bersama rombongan. Tetapi info terbaru, pihak keluarga korban akan terbang ke Lombok dulu, baru bersama-sama terbang ke Kuala Lumpur.

Ia juga melaporkan, ada 10 turis Malaysia yang kehilangan passport dan sudah ditangani oleh Kantor Imigrasi Mataram. Mereka dibuatkan emergency passport, setelah ada konfirmasi dari Kedutaan Malaysia di Jakarta.

Arif Yahya menjelaskan, apa yang dilakukan pelaku industri pariwisata di Lombok tersebut adalah investasi jangka panjang. Publik Malaysia akan sangat simpatik dengan langkah-langkah kemanusiaan itu.

Di saat banyak orang membutuhkan pertolongan, para industri tidak memperlakukan mereka secara bisnis, tetapi lebih ke kemanusiaan.

Menteri Pariwisata mengatakan, para wisatawan, baik turis lokal maupun mancanegara, keluarga, dan banyak pihak akan selalu mengingat kebaikan hati orang Lombok dan NTB. Mereka akan mencatat dan mengabarkan ke semua orang bahwa warga Lombok dan pelaku pariwisata di Lombok sangat baik, perhatian, dan memiliki jiwa kemanusiaan yang tinggi.

SUARA.com/Fabiola Febrinastri

Artikel ini sudah dimuat di SUARA.com dengan judul: Pelaku Wisata Lombok Bantu Proses Tanggap Darurat bagi Wisman

BACA SELANJUTNYA

Keren, Wanita Muda Indonesia Ini Populerkan Kuliner Nusantara di Paris