Senin, 29 April 2024
Dany Garjito | Amertiya Saraswati : Selasa, 09 Oktober 2018 | 21:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Cukup ketik kata 'travel' pada kolom pencarian instagram, dan kamu pun akan menemukan banyak sekali foto-foto traveling yang cantik nan menggoda di sana. Yap, sebesar itulah pengaruh sosial media pada traveling di zaman sekarang.

Banyak yang menyangka jika foto-foto cantik ini dapat memengaruhi keputusan seseorang dalam menentukan destinasi traveling.

Hal ini juga tidak lepas dari banyaknya destinasi-destinasi wisata yang menyuguhkan konsep instagramable, dengan harapan hal tersebut dapat menarik minat para travelers sekalian.

Namun, penelitian terkini mengungkapkan bahwa kehadiran para social media influencers ini ternyata malah membuat traveler milenial merasa kesal dan muak.

Ilustrasi Social Media Influencers (Pixabay)

Social media influencers adalah mereka yang terkenal eksis dan populer di sosial media dan kerap menyuguhkan foto-foto estetik. Tak jarang, mereka melakukannya sambil mengiklankan produk atau tempat wisata tertentu.

Sayangnya, bagi traveler milenial, informasi yang dibagikan para social media influencers ini malah bisa dianggap palsu atau menyesatkan. Nah lho, kok bisa, ya?

Tidak tanggung-tanggung, para traveler milenial ini mengaku bahwa perencanaan traveling mereka jauh lebih dipengaruhi oleh rekomendasi teman, keluarga, website travel review, bahkan hingga brosur. Sedangkan social media influencers berada di posisi terbawah.

Hal ini dikarenakan para traveler menjadi lebih selektif dalam mengolah informasi tentang traveling. Apa yang mereka butuhkan adalah informasi 'asli' mengenai sebuah tempat wisata.

Tentu saja, hal ini bertentangan dengan konsep social media influencers yang selalu berusaha untuk membuat foto dan kisah mereka tampak 'cantik dan sempurna'.

Ilustrasi Traveler Milenial (Pixabay)

Meski begitu, bukan berarti para traveler milenial ini sama sekali tidak bergantung pada teknologi dan internet, ya!

Bagi mereka, aplikasi-aplikasi untuk mencari kendaraan hingga memesan akomodasi saat traveling masih menjadi sesuatu yang penting.

Traveler milenial juga tertarik pada aplikasi yang dapat memberi mereka rekomendasi untuk lebih menghemat uang atau menemukan tempat-tempat baru untuk dijelajahi.

Sosial media pun masih berguna, hanya saja mereka akan bersikap lebih kritis dan tidak begitu saja percaya pada informasi yang diunggah oleh social media influencers.

Nah, kalau kamu sendiri gimana? Apakah kamu juga memiliki pemikiran yang sama dengan para traveler milenial ini?

BACA SELANJUTNYA

Jalannya Ngeri! Masuk Kebon sampai Padat Penduduk, KayumanVillas Bogor Pasti Ngangenin