Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Guideku.com - Bagi masyarakat Papua, tradisi bakar batu dilangsungkan untuk memanjatkan syukur sekaligus ajang silaturahmi bersama keluarga, kerabat dan sanak saudara.
Upacara adat ini kerap dihelat kala momen-momen bahagia macam kelahiran, perkawinan dan penobatan kepala suku dilangsungkan.
Hari ini, tradisi bakar batu dapat disimak melalui suku-suku di pedalaman Papua yang menghuni Paniai, Lembah Baliem, Pegunungan Tengah, Nabire, Jayawijaya, Pegunungan Bintang, Dekai, hingga Yahukimo.
Setiap daerah pun memiliki istilah bakar batu masing-masing lho, seperti di Wamena, upacara adat bakar batu disebut sebagai Kit Oba Isogoa. Sementara di Paniai, ritual ini dinamakan Gapila. Lain halnya di Jayawijaya, tradisi bakar batu disebut sebagai Barapen.
Baca Juga
Lantas, seperti apa ya proses upacara bakar batu?
Ritual bakar batu dimulai dengan penumpukan batu di atas perapian. Batu tersebut lantas dibakar hingga hangus. Sementara warga lain membuat lubang galian nan cukup dalam untuk meletakkan batu panas.
Sebelum batu dimasukkan, lubang galian terlebih dahulu diberi alas berupa daun pisang dan alang-alang.
Batu panas kemudian dimasukkan ke dalam lubang galian, lantas di atasnya diberi alas daun pisang, dan diletakkan daging babi yang telah diiris-iris.
Selanjutnya, daging babi ditutup kembali dengan daun pisang, kemudian ditatah ubi jalar, singkong dan sayuran lainnya sebelum ditutup kembali dengan alas daun pisang dan alang-alang terakhir.
Uniknya, masyarakat setempat juga meyakini sukses atau tidaknya upacara bakar batu bergantung nasib sang babi yang dijadikan persembahan.
Ya, sebab babi yang sudah ditangkap tak langsung disembelih namun dipanah terlebih dahulu.
Jika babi tersebut mati ketika dipanah maka konon upacara bakar batu akan berjalan lancar. Namun sebaliknya, jika sang babi tak langsung mati, maka hal tersebut perlambang acara bakar batu tidak berjalan sukses.
Wah unik ya!
Terkini
- 5 Tempat Wisata Religi di Solo, Terbaru Masjid Raya Sheikh Zayed
- 10 Tempat Wisata Cianjur, Libur Lebaran Jadi Semakin Seru
- Rekomendasi 9 Tempat Wisata Religi di Indonesia, Cocok untuk Momen Libur Lebaran
- Tips Peregangan Saat Naik Kendaraan, Dijamin Bebas Pegal saat Mudik
- Catat! 5 Provinsi Ini Bakal Ramai Pemudik saat Liburan Idul Fitri
- Tips Mudik Lebaran Pakai Kendaraan Pribadi: Lebih Nyaman Dijamin Aman
- Potensinya Gede, Kunjungan Wisman Jepang ke Indonesia Terus Ditingkatkan
- Mudik Lebaran 2024 Naik Kereta, Masih Wajib Vaksin Covid-19?
- Survei Agoda: Perjalanan yang Ramah Lingkungan Lebih Disukai Wisatawan
- 4 Alasan Kamboja Bisa Jadi Destinasi Wisata Seru, Mau Piknik ke Sana?
Berita Terkait
-
Beberkan Harga Nasi Padang di Fakfak Papua Barat, Publik Tercengang
-
Ternyata Segini Harga Sayuran di Papua Barat, Sukses Bikin Tercengang
-
Beli Jajan Rp100 Ribu Cuma Dapat Segini di Papua, Warganet: Mahal Banget
-
Liputan Papua, Suara.com Sabet Penghargaan Unicef - AJI
-
Hastag Bersatu Jaga Papua Trending di Twitter, Ini Wisata Paling Terkenal
-
Minum Air Kelapa, 4 Turis Ini Selamat Setelah Hilang di Samudra Pasifik
-
Sambangi Papua, Gaya Susi Pudjiastuti ke Pasar Ini Tuai Pujian
-
Berkat Penerbangan Perintis, Harga Beras di Pedalaman Papua Rp 500 Ribu
-
6 Spot Menyelam Terbaik Dunia Ternyata Ada di Indonesia, Mana Saja?
-
Kisah Anggi Giji dan Anggi Gida, Danau Kembar di Pegunungan Arfak