Sabtu, 20 April 2024
Dinar Surya Oktarini | Aditya Prasanda : Rabu, 30 Januari 2019 | 22:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Instagram hari ini boleh dibilang merupakan sosial media terdepan yang digunakan jutaan manusia di seluruh dunia.

Situs berbagi gambar dan video singkat ini masih menjadi andalan begitu banyak orang yang ingin momen terbaik mereka dinikmati bersama rekan dan penghuni Instagram lainnya. Tak terkecuali momen saat tengah bervakansi ke suatu destinasi wisata

Namun sayang, hasrat menggebu mengabadikan momen berlibur di Instagram, tak diimbangi dengan sikap bijak para penggunanya.

Banyak situs wisata yang rusak akibat tindakan semena-mena para pengguna Instagram yang mengabaikan kelestarian tempat wisata yang mereka kunjungi.

Seperti halnya deretan destinasi wisata yang rusak akibat begitu populer di Instagram berikut.

Dihimpun Guideku.com dari berbagai sumber, inilah empat destinasi wisata populer di dunia yang dirusak para pengguna Instagram. 

Islandia

Aurora (unsplash)

Lanskap Islandia nan menakjubkan merupakan salah satu korban keganasan pengguna Instagram.

Melalui gerakan narsis dengan tagar #doitforthegram, banyak destinasi wisata di Islandia yang dirongrong wisatawan.

Macchu Picchu

Situs Machu Picchu (Pixabay/4758892)

Lonjakan wisatawan di Macchu Picchu membuat otoritas setempat memberlakukan peraturan baru yang membatasi kunjungan wisatawan per harinya.

Laporan The Points Guy menyebut, aturan baru tersebut berupa tiket yang hanya aktif dan dapat digunakan setelah satu jam pembelian.

Artinya ketika seorang wisatawan membeli tiket pukul 8 pagi, maka ia baru bisa masuk ke Situs Warisan Dunia UNESCO tersebut satu jam setelahnya yakni pukul 9 pagi waktu setempat.

Wisatawan pun diberi batas waktu kunjungan maksimal 4 jam berada di dalam Machu Picchu.

Taj Mahal

Taj Mahal, Salah Satu Destinasi yang Terdampak Overtourism (Pixabay/skeeze)

6,5 juta turis diperkirakan memadati situs bersejarah, Taj Mahal di India tahun 2016. Dan setiap tahun, jumlah ini terus bertambah menilik data pemerintah setempat.

Sialnya, padatnya jumlah pengunjung ke Taj Mahal tak diimbangi dengan kualitas pengelolaan yang sepadan.

Marmer putih bangunan ini konon berubah kuning sebab tercemar polusi, sementara di sekitar Taj Mahal, mengalir salah satu sungai paling tercemar di India, Sungai Yamuna.

Dari Sungai Yamuna nan tercemar, serangga yang hinggap di permukaan sungai terbang dan menempel di dinding Taj Mahal membuat beberapa bagian arsitektur ikon kebudayaan India ini berwarna hijau kumuh.

Over tourism ini juga disinyalir menjadi menyebabkan kerusakan pada dinding, lantai marmer dan pondasi Taj Mahal.

Pedra do Telegrafo

(Wikimedia Jefferson Vieira de Melo)

Bebatuan serta lanskap ketinggian dari situs Pedra do Telegrafo membuat banyak pengguna Instagram berbondong-bondong ke kawasan wisata yang terletak di Rio de Janeiro, Brazil ini demi mengabadikan momen terbaik.

Nahas, banyak dari mereka yang mengabaikan keselamatan. Bahkan tak sedikit yang mencoret formasi bebatuan dengan tulisan yang tidak bertanggung jawab dan meninggalkan begitu banyak sampah.

BACA SELANJUTNYA

Libur Tahun Baru Coba Kunjungi Tempat Wisata di Bogor Ini, Keindahan Alamnya Memikat