Selasa, 16 April 2024
Dany Garjito : Selasa, 12 Maret 2019 | 14:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Pesawat Ethiopian Airlines jatuh di Kota Bishoftu.

Jatuhnya pesawat berjenis Boeing 737 Max 8 ini mengingatkan publik akan kecelakaan pesawat Lion Air yang jatuh di Karawang beberapa waktu silam.

Tidak hanya kesamaan jenis pesawat, berikut adalah beberapa persamaan antara tragedi Ethiopian Airline dengan Lion Air JT 610, seperti dihimpun dari Keepo.me--Jaringan Suara.com berikut ini!

1. Jenis pesawat Ethiopian Airline dan Lion Air JT 610 adalah Boeing 737 Max 8

Telah dikonfirmasi bahwa pesawat dalam dua tragedi ini memiliki jenis yang sama, yakni 737 Max 8. Boeing 737 Max mempunyai tiga macam varian, yakni Boeing 737 Max 7, Boeing 737 Max 8, dan Boeing 737 Max 9.

Setiap varian memiliki keunggulan, seperti Boeing 737 Max 8 yang mempunyai kemampuan bisa terbang lebih lama tanpa bahan bakar selama 7 jam 30 menit.

Tidak cuma itu, Boeing 737 Max 8 juga merupakan pesawat yang mempunyai fitur double winglet. Mesin di dalam Boeing 737 Max juga bisa meredam suara mesin hingga 40 persen. Bagasi pesawat Boeing 737 Max pun dirancang lebih luas agar penumpang bisa membawa lebih banyak barang.

2. Jatuh sesaat setelah tinggal landas dari bandara

Persamaan antara tragedi Lion Air dan Ethiopian Airline selanjutnya adalah kecelakaan terjadi tidak lama setelah tinggal landas dari bandara. Seperti diberitakan sebelumnya, Lion Air jatuh setelah 13 menit lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta. Pesawat ini take off pada pukul 06.33 WIB. Tidak lama, jatuh di Ujung Karawang pada 06.46 WIB.

Sementara itu, Ethiopian Airlines jatuh pasca 6 menit take off dari Bandara Addis Ababa Bole. Pesawat ini mengalami kecelakaan pada pukul 08.44 waktu setempat.

3. Membawa ratusan penumpang

Kedua pesawat Lion Air dan Ethiopian Airlines sama-sama mengangkut banyak penumpang. Lion Air JT 610 saat itu membawa 189 penumpang, sedangkan Ethiopian Airlines membawa 149 penumpang.

Seluruh awak dan penumpang Lion Air JT 610 tidak ada yang selamat. Sementara itu, jumlah korban dari kecelakaan Boeing 737 Max milik Ethiopian Airline masih diselidiki.

Berdasarkan sebuah laporan, pilot Ethiopian Airlines juga sempat meminta untuk kembali ke bandara tak lama setelah tinggal landas. Sama persis seperti yang dilakukan oleh pilot pesawat Lion Air JT 610 sebelum jatuh di Karawang.

4. Dugaan terkait penyebab kecelakaan

Flightradar24, situs pelacakan penerbangan Swedia, memprediksi kecelakaan Ethiopian Airline yang menuju Nairobi, Kenya, ini disebabkan oleh kecepatan yang tidak stabil saat pesawat lepas landa. Pesawat Boeing 737 Max tersebut jatuh pada hari Minggu pagi dengan 149 penumpang di dalamnya.

Dikutip dari Reuters, Flightradar24 ADS-B menunjukkan data bahwa kecepatan vertikal pesawat tidak stabil saat lepas landas. Sehingga, diduga hal ini menjadi penyebab kecelakaan.

Investigasi sementara Komite Nasional Kelayakan Transportasi (KNKT), Lion Air JT 610 saat itu mengalami kecelakaan juga karena indikator kecepatan. Kepala KNKT, Soerjanto Tjahjono, mengatakan bahwa empat penerbangan terakhir memiliki kerusakan pada penunjuk kecepatan.

Terkait kecelakaan yang dialami Ethiopian Airlines, Presiden Kenya Uhuru Kenyatta mengucapkan belasungkawa. "Doa-doa saya ditujukan kepada semua keluarga," ujar Uhuru.

Sampai saat ini, belum ada keterangan lebih lajut mengenai penyebab kecelakaan ini dari pihak maskapai Ethiopian Airlines.

Artikel ini sudah dimuat sebelumnya di Keepo.me dengan judul: 4 Kesamaan Antara Tragedi Lion Air JT 610 dengan Ethiopian Airlines. Ternyata Mirip Banget!

BACA SELANJUTNYA

Viral! Pesawat Air India Bocor Ditengah Penerbangan, Penumpang Tetap Santuy