Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Masa lalunya yang kelam menuntunnya ke lembah hitam.
"Jadi ada teman yang mengajak, dia bilang daripada kamu sering 'main' tak dapat apa-apa, mendingan ikut aku kerja di diskotik dapat duit," kenang Fifi.
'Bebek' Anggota Dewan
"Bebek", begitulah para PSK di Kampung Cinta biasa dijuluki oleh warga, pengunjung, maupun mucikari mereka.
Baca Juga
-
Video Terseram Raditya Dika, Saat Ari Lasso Digerayangi Kuntilanak di Hotel
-
Bak Mukjizat, Pria Ini Selamat Pasca Ditelan Paus Hidup-hidup
-
Auto Basah, Pengunjung Lagi Ngopi, Akuarium Ini Mendadak Pecah
-
Bikin Melongo, Gerai McDonald's Ini Punya Interior Bak Restoran Mewah
-
Panjat Kandang Jaguar Demi Selfie, Wanita Ini Tak Terima Dirinya Diserang
Toni, mucikari prostitusi rumahan Kampung Cinta, mengakui banyak memelihara "bebek" untuk ditawarkan kepada orang-orang luar daerah, terutama dari wilayah sekitar seperti Kota Bandung sampai Jakarta, seperti dikutip GuideKu.com dari Suara.com.
"Pelanggan saya macam-macam. Ada pengusaha, orang angkatan (militer), anggota dewan, bahkan pejabat," ujar Toni.
Untuk sekali transaksi, PSK-nya ditarif Rp 500 ribu. Dari tarif itu, Toni mendapatkan Rp 100 ribu. Tapi kekinian, Toni lebih berhati-hati memasarkan para PSK-nya.
Dahulu, Kampung Cinta sangat terbuka dengan siapa saja yang datang. Artinya, mereka secara blak-blakan menerima lelaki pria hidung belang.
Tapi kini, mucikari dan PSK di Kampung Cinta agak tertutup. Mereka tak mau terlihat mencolok ada transaksi prostitusi rumahan di kampung itu. Sebab mereka mendapat teguran dari pemerintah.
"Bupati sekarang orang PKS, mas, jadi kami sudah kena teguran. Bupatinya sekarang punya program salat Subuh di masjid-masjid desa. Setiap hari pindah-pindah desa. Di kampung ini, bupati sudah pernah salat Subuh."
Kemiskinan
Makin ketatnya pengawasan pemerintah terhadap Kampung Cinta, membuat banyak PSK memilih untuk pergi keluar meski tetap berada di dunia tersebut.
Seperti Ani, panggilan akrab wanita ini dalam dunia gemerlap prostitusi. Ia memilih keluar dari Kampung Cinta meski tetap menjadi PSK. Ia menjajakan tubuhnya di sebuah lokalisasi.
Lokalisasi ini terletak di pemukiman warga yang jaraknya tak jauh dari Pelabuhan Baru Patimban, Subang. Sekitar 1 jam perjalanan jaraknya dari Kampung Cinta.
Lampu kerlap-kerlip menghiasi sejumlah rumah, musik dangdut dan dentumannya bersaing dengan debur ombak.
Siang hari, kampung ini layaknya pemukiman warga biasa. Namun di malam hari, sejumlah rumah disulap menjadi tempat hiburan malam.
Wanita 30 tahun ini menjadi PSK untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya di kampung. Ia sudah satu tahun jadi PSK.
Tag
Terkini
- 5 Tempat Wisata Religi di Solo, Terbaru Masjid Raya Sheikh Zayed
- 10 Tempat Wisata Cianjur, Libur Lebaran Jadi Semakin Seru
- Rekomendasi 9 Tempat Wisata Religi di Indonesia, Cocok untuk Momen Libur Lebaran
- Tips Peregangan Saat Naik Kendaraan, Dijamin Bebas Pegal saat Mudik
- Catat! 5 Provinsi Ini Bakal Ramai Pemudik saat Liburan Idul Fitri
- Tips Mudik Lebaran Pakai Kendaraan Pribadi: Lebih Nyaman Dijamin Aman
- Potensinya Gede, Kunjungan Wisman Jepang ke Indonesia Terus Ditingkatkan
- Mudik Lebaran 2024 Naik Kereta, Masih Wajib Vaksin Covid-19?
- Survei Agoda: Perjalanan yang Ramah Lingkungan Lebih Disukai Wisatawan
- 4 Alasan Kamboja Bisa Jadi Destinasi Wisata Seru, Mau Piknik ke Sana?
Berita Terkait
-
Sinopsis Film Hunter Killer: Misi Mencegah Terjadinya Perang Dunia ke-3, Tayang Malam Ini di TV
-
Google Doodle Hari Ini Tampilkan Kapal Pinisi, Warisan Budaya Dunia Berasal dari Indonesia
-
Zurich dan Singapura Dinobatkan Sebagai Kota Termahal di Dunia, Ini Alasannya
-
'Work in Shizuoka Job Fair 2023' Digelar di Bandung 2 - 3 Desember, Peluang Kerja ke Jepang
-
Mitos dan Fakta Lodge on the Ellidaey Islandia 'Rumah Paling Kesepian di Dunia', Minat Berkunjung?
-
Jepang Gelar Piala Dunia Pungut Sampah, Diikuti 21 Negara Termasuk Indonesia
-
Lomba Arung Jeram Nasional Digelar di Kulon Progo, Total Hadiah Rp109 Juta
-
Libur Akhir Tahun Mengunjungi Wisata Sejarah, Keraton Kasepuhan Cirebon: HTM dan Jam Buka
-
Body Raffting Liburan Akhir Tahun di Sungai Jernih Dekat Pangandaran, Murah dan Terjangkau
-
Asal-usul Nama Majalengka, Ada Kaitan dengan Julukan 'Kota Angin'?