Rabu, 17 April 2024
Dany Garjito | Amertiya Saraswati : Sabtu, 22 Juni 2019 | 09:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Dengan statusnya sebagai situs warisan budaya UNESCO, Pulau Paskah di Chile sudah lama menjadi destinasi favorit untuk didatangi turis seluruh dunia.

Meski begitu, layaknya destinasi wisata terkenal lainnya, Pulau Paskah juga terancam kerusakan akibat masalah overtourism.

Salah satu masalah yang kini tengah dihadapi Pulau Paskah dan diperkirakan akan mengundang banyak turis adalah tren foto "mengupil".

Dilansir dari laman CNN Travel, tren foto "mengupil" patung moai ini merupakan hal yang baru di kalangan turis.

Layaknya orang-orang yang berfoto seolah sedang memegang piramida Giza atau menopang menara miring Pisa, tren foto ini dilakukan turis dengan cara berpose seolah-olah sedang membersihkan hidung moai.

Pulau Paskah (Pixabay/3282700)

Walau sepintas terlihat tidak merugikan, arkeolog Jo Anne Van Tilburg khawatir jika tren foto ini akan mengundang lebih banyak turis untuk datang dan bersikap "nyeleneh".

Jo Anne Van Tilburg sendiri bekerja untuk mengedukasi para turis di Pulau Paskah agar dapat bersikap sopan dan bertanggung jawab.

"Karena fotografi menyebar ke mana-mana, orang-orang akan mengambil gambar yang sama berulang kali. Begitu satu orang berpose membersihkan hidung moai, akan ada ribuan orang lain yang melakukannya," kata Van Tilburg.

"Tidak ada yang kreatif atau menarik atau lucu dari itu," tambahnya.

Diketahui, jumlah pengunjung ke Pulau Paskah sendiri memang sudah mengalami peningkatan drastis. Di tahun 1980, wisatawan yang datang ke Rapa Nui National Park hanya berjumlah 2.000-5.000 per tahunnya.

Namun, saat ini, ada sekitar 100.000 wisatawan yang datang per tahunnya. Di sisi lain, jumlah penduduk di Pulau Paskah hanya sekitar 5.000 saja.

Pulau Paskah (Pixabay/Marlhans)

Belum lagi, pada tahun 2008 silam, seorang turis Finlandia sempat datang ke Pulau Paskah dan mencuri bagian dari telinga patung moai.

Tidak heran, banyak arkeolog yang cemas jika tren terbaru ini membuat banyak turis tidak sopan datang berkunjung.

Meski begitu, Van Tilburg juga menambahkan bahwa turis sebenarnya bisa melakukan sedikit persiapan untuk lebih menghormati Pulau Paskah.

"Baca dan persiapkan. Jika kau menunjukkan bahwa kau benar-benar tertarik, maka tour guide-mu akan memperlakukanmu dengan serius. Pastikan pertanyaanmu patut mendapat jawaban," jelasnya.

"Ada 1.000 patung dan ada 5.000 orang di sini," tambah Van Tilburg. "Patung-patung itu juga sama pentingnya."

BACA SELANJUTNYA

Asa Para Wanita Tuna Susila di Tengah Rencana Perombakan Red Light District