Senin, 29 April 2024
Galih Priatmojo | Amertiya Saraswati : Jum'at, 22 November 2019 | 13:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Salah satu aktivitas yang bisa dilakukan saat berkunjung ke Yogyakarta adalah wisata seni dan budaya.

Sejak lama, Yogyakarta memang dikenal lekat dengan berbagai aspek kebudayaan Jawa. Tak cuma di Keraton Yogyakarta, wisatawan juga bisa mengenal lebih dekat budaya Jawa di Museum Sonobudoyo.

Museum Sonobudoyo adalah museum yang berisi koleksi sejarah dan kebudayaan Jawa dari masa ke masa. Tak tanggung-tanggung, museum ini disebut sebagai salah satu yang terlengkap setelah Museum Nasional Republik Indonesia di Jakarta.

Museum Sonobudoyo sendiri sebenarnya terbagi menjadi dua unit. Unit I terletak di Jl. Pangurakan No. 6, Ngupasan, berseberangan dengan Alun-alun utara Keraton Yogyakarta. Sementara, Unit II berada di ndalem Condrokiranan, Wijilan, tepatnya di timur Alun-alun Utara.

Museum Sonobudoyo Unit I memiliki koleksi yang lebih berfokus pada barang-barang peninggalan sejarah dan kebudayaan Jawa secara keseluruhan. Di sisi lain, Unit II berfokus pada Kota Yogyakarta.

Museum Sonobudoyo Yogyakarta (Guideku.com/Amertiya)

Museum Sonobudoyo didirikan pada tahun 1934 oleh Java Instituut, sebuah organisasi kebudayaan yang berfokus mengelola budaya Jawa, Madura, Bali, dan Lombok.

Meski Museum Sonobudoyo berfokus pada aspek-aspek kebudayaan Jawa, namun beberapa artefak dari Bali, Lombok, dan Madura juga bisa ditemukan di sini.

Museum ini lantas diresmikan pada tahun 1935 silam oleh Sri Sultan Hamengkubuwono ke-8. Nama Sonobudoyo sendiri berasal dari kata "sasono" yang berarti tempat dan "budoyo" atau budaya.

Jika digabungkan, nama museum tersebut berarti tempat untuk menyimpan dan menjelaskan kebudayaan-kebudayaan dari keempat daerah yang telah disebutkan sebelumnya.

Museum Sonobudoyo Yogyakarta (Guideku.com/Amertiya)

Koleksi sejarah dan budaya Jawa di Museum Sonobudoyo ini dibagi menjadi 12 ruang.

Saat masuk ke Museum Sonobudoyo, wisatawan akan memulai perjalanan dari Ruang Pengenalan yang dihiasi relief candrasengkala.

Kemudian, berturut-turut, wisatawan akan diajak menyelami era prasejarah di area Jawa dan sekitarnya, melihat kehidupan di era klasik, sebelum akhirnya memasuki ruang koleksi budaya.

Beberapa koleksi yang dapat ditemukan di Museum Sonobudoyo antara lain adalah batik, wayang kulit, wayang golek, topeng, keris dan senjata tajam, ukir-ukiran, hingga miniatur rumah joglo dan Candi Bentar dari Bali.

Museum Sonobudoyo Yogyakarta (Guideku.com/Amertiya)

Selain melihat-lihat koleksi kebudayaan Jawa, Bali, Madura, dan Lombok, Museum Sonobudoyo juga kerap menggelar pertunjukan wayang yang berlangsung dari pukul 20.00 - 22.00 WIB.

Jadwal pertunjukan wayang ini bisa dilihat melalui papan informasi yang ada di Museum Sonobudoyo Unit I. Untuk menonton pertunjukan, wisatawan cukup membayar Rp 20.000 saja per orang.

Sementara, Museum Sonobudoyo sendiri buka setiap hari Selasa hingga Minggu, sementara Senin dan Hari Libur Nasional tutup.

Museum Sonobudoyo buka mulai pukul 08.00 WIB setiap hari dan tutup pada pukul 15.30 WIB. Sedangkan pada hari Jumat, museum akan tutup lebih awal yaitu pukul 14.00 WIB.

Museum Sonobudoyo Yogyakarta (Guideku.com/Amertiya)

Berikut harga tiket masuk untuk Museum Sonobudoyo:

1. Dewasa perorangan: Rp 3.000

2. Dewasa rombongan: Rp 2.500

3. Anak-anak perorangan: Rp 2.500

4. Anak-anak rombongan: Rp 2.000

5. Wisatawan asing: Rp 10.000

Bagaimana? Berminat mengenal budaya Jawa lebih dalam di Museum Sonobudoyo Yogyakarta?

BACA SELANJUTNYA

Cara Nikmati 5 Kuliner Legendaris di Kota Yogyakarta, Bukan Cuma Gudeg lho