Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Guideku.com - Telisik Keindahan Situs Tempat Pembuangan Akhir Tertua di Dunia.
Bukit hijau nan indah dan bersih di pinggiran Roma ini bukan gundukan bukit biasa. Sekilas, memang gundukan tersebut tampak seperti sebuah bukit biasa. Pada kenyataannya, itu adalah sebuah TPA kuno zaman Romawi.
Tidak hanya itu, gundukan besar itu juga menjadi salah satu TPA terbesar di zaman kuno. Lalu, apa saja sih isi dari gundukan yang menjadi TPA tersebut?
Gundukan ini sepenuhnya terbuat dari amphorae, jenis guci keramik yang digunakan untuk menyimpan minyak zaitun di zaman Romawi. Diperkirakan gundukan bukit ini mengandung 53 juta sisa amphorae minyak zaitun di mana sekitar 6 miliar liter minyak sudah diimpor dirangkum Guideku.com dari Keepo.me.
Baca Juga
Banyak bejana digunakan kembali seperti untuk pipa saluran dan pot bunga. Patahan amphorae yang ditumbuk dan dicampur dengan beton ini juga banyak digunakan sebagai bahan bangunan. Namun, guci itu tidak bisa di-recycle karena kandungan minyaknya terlalu banyak dan menjadikannya bau sekaligus lengket. Untuk itu, mereka dibuang di tempat pembuangan sampah.
Menurut para excavator, gundukan tersebut dibangun sebagai rangkaian teras bertingkat. Dinding penahannya dibuat dari amphorae yang hampir utuh diisi dengan pecahan untuk menahan sampah di tempatnya.
Amphorae kosong kemudian diangkut ke atas gundukan secara utuh di punggung keledai atau bagal. Lalu dipecah di tempat dengan pecahannya diletakkan dalam pola yang stabil. Air jeruk kemudian disebar di guci yang sudah rusak untuk menetralisir bau busuk minyak.
Monte Testaccio, sebutan untuk gundukan ini, memiliki jumlah amphorae yang besar. Jumlah tersebut menggambarkan permintaan yang sangat besar untuk minyak dari kekaisaran Roma yang pada saat itu menjadi kota terbesar di dunia berpopulasi sebanyak kurang lebih satu juta orang.
Amphorae tersebut sebagian besar masih memiliki segel pembuatnya dan prasasti yang dicap dengan informasi khusus. Seperti berat minyak, tempat pengemasan, sang penimbang, hingga nama eksportir.
Studi prasasti dan komposisi bukit ini menunjukkan bahwa importir minyak zaitun Roma mencapai puncak menjelang akhir abad ke-2 Masehi, ketika sebanyak 130.000 amphorae dibuang di situs ini setiap tahun. Roma juga diperkirakan melakukan impor minyak zaitun per tahun setidaknya sebanyak 7,5 juta liter.
Terkini
- Survei Agoda: Perjalanan yang Ramah Lingkungan Lebih Disukai Wisatawan
- 4 Alasan Kamboja Bisa Jadi Destinasi Wisata Seru, Mau Piknik ke Sana?
- Persiapan Mudik Lebaran, 4 Tips Membeli Tiket Pesawat Murah
- 5 Fakta Menarik Aurora, Fenomena Alam yang Keindahannya Eksotis
- Fuji Naik Balon Udara saat Liburan ke Cappadocia, Biayanya Berapa?
- 3 Destinasi Wisata Favorit di Vietnam, Siap Melancong Seru?
- Menjelajahi Laut di Spot Diving Terbaik Dunia, Perhatikan Keselamatan!
- Inilah Destinasi Wisata Sekitar Pulau Samosir, Pemandangan Apik Bikin Gagal Move On
- Nikmati Libur Natal dan Tahun Baru di Bogor, Daftar Tempat Wisata, Jam Operasional, dan Harga Tiket
- 4 Tempat Wisata Alam di Bandung Udaranya Sejuk, Cocok untuk Healing Saat Liburan Tahun Baru
Berita Terkait
-
4 Alasan Kamboja Bisa Jadi Destinasi Wisata Seru, Mau Piknik ke Sana?
-
3 Destinasi Wisata Favorit di Vietnam, Siap Melancong Seru?
-
Menjelajahi Laut di Spot Diving Terbaik Dunia, Perhatikan Keselamatan!
-
Inilah Destinasi Wisata Sekitar Pulau Samosir, Pemandangan Apik Bikin Gagal Move On
-
Nikmati Libur Natal dan Tahun Baru di Bogor, Daftar Tempat Wisata, Jam Operasional, dan Harga Tiket
-
4 Tempat Wisata Alam di Bandung Udaranya Sejuk, Cocok untuk Healing Saat Liburan Tahun Baru
-
Rekomendasi Tempat Wisata Alam di Bogor, Cocok untuk Libur Tahun Baru 2024
-
Daftar Tempat Wisata di Jakarta Tetap Beroperasi Selama Libur Natal dan Tahun Baru
-
5 Tempat Wisata di Garut Populer, Cocok untuk Nikmati Libur Akhir Tahun Bersama Keluarga
-
Libur Tahun Baru Coba Kunjungi Tempat Wisata di Bogor Ini, Keindahan Alamnya Memikat