Traveling Dipadukan dengan Astronomi, Why Not?

Guideku.com - Bagi kamu yang tinggal di kota besar, mengamati langit yang penuh bintang, hujan meteor, atau galaksi Bimasakti bisa dibilang mustahil. Namun, seiring dengan berkembangnya fenomena astro-tourism, kamu bisa kok kabur dari kepenatan kota demi menikmati keindahan langit malam.

Menurut survei yang dilakukan Airbnb, aktivitas traveling yang berhubungan dengan event-event astronomi semakin mengalami peningkatan.

Beberapa destinasi wisata yang kerap dikunjungi sehubungan dengan astro-tourism ini adalah kota Antofagasta di Chile, La Palma di Spanyol, Kiruna di Swedia, dan Yarmouth di Kanada.

Astro-tourism juga disebut sebagai salah satu bentuk traveling yang dapat meningkatkan perekonomian daerah-daerah terpencil dan pedesaan. Ini dikarenakan para traveler yang hendak menikmati peristiwa astronomi perlu mencari tempat yang gelap dan jauh dari cahaya perkotaan.

Dilansir dari infoastronomy.com, bulan Juli dan Agustus ini adalah waktu terbaik untuk mengamati galaksi tempat kita tinggal, yaitu Bimasakti.

Selain itu, kamu juga bisa menyaksikan hujan meteor Perseid yang disebut-sebut sebagai hujan meteor terbaik tahun ini. Oh, jangan lupa juga untuk mencari planet Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus, ya!

Lalu, bagaimana dengan kamu yang berada di Indonesia?

Beberapa destinasi traveling khusus untuk astro-tourism yang bisa kamu kunjungi di Indonesia adalah Gunung Bromo, Pulau Belitung, Dataran Tinggi Dieng, dan Danau Ranu Kumbolo. Selain itu, masih banyak juga tempat-tempat lain di Indonesia yang bisa kamu kunjungi untuk mengamati langit malam.

Gimana? Tertarik untuk berpetualang dan berkenalan lebih dekat dengan semesta tempat kita tinggal ini?