Jum'at, 26 April 2024
Dinar Surya Oktarini | Aditya Prasanda : Kamis, 06 September 2018 | 19:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Peternakan tenaga surya seluas 248 hektar ini terdiri dari ribuan panel surya berdaya 100 megawatt. Mereka menyebutnya 'Panda Green Energy'.

Sisirilah peternakan ini dari udara, maka kita dapati pola peternakan yang menyerupai seekor panda yang lucu.

Terletak di Datong, Tiongkok, ratusan pembangkit listrik tenaga surya tersebut merupakan megaproyek perusahaan energi terbarukan terbesar di negeri 'Tirai Bambu', China Merchants New Energy Group (CMNEG).

Peternakan tenaga surya itu konon dapat menggantikan peran jutaan ton batu bara yang kerap digunakan untuk menghasilkan listrik dan mengurangi emisi karbon sebesar 2,7 juta ton.

Bersama CMNEG, pemerintah Tiongkok tengah gencar membangun pusat perabadan energi masa depan ini. Tak hanya di negaranya namun juga di seluruh dunia.

Megaproyek itu disebut 'Program 100 Panda' yang akan menyasar berbagai negara lain sekaligus mengukuhkan invasi Tiongkok di seluruh dunia.

Meski banyak yang menyebut panel tenaga surya merupakan solusi penghasil tenaga listrik masa depan namun pembangunannya sendiri bukan tanpa risiko.

Pembangkit listrik tenaga surya (SCMP)

Baru-baru ini, Badan Energi Internasional (IEA) merilis bahaya laten panel tenaga surya tersebut.

Panel-panel yang sanggup bertahan selama 30 tahun mungkin lebih ini konon sangat sulit diuraikan kala tidak digunakan lagi.

Penyebabnya, keberadaan bahan kimia berbahaya, asam sulfat dalam komposisi bahan panel tenaga surya.

Para pengamat menduga, jika Tiongkok tak dapat menemukan solusi terbaik untuk mengentaskan permasalahan ini, diperkirakan negeri berkapasitas lebih dari 1,3 miliar penduduk tersebut akan mengalami masalah serius macam pencemaran limbah nuklir dan ledakan limbah panel surya pada tahun 2040.

BACA SELANJUTNYA

Mengenal Jam Busting, Layanan Melarikan Diri dari Kemacetan di Beijing