Senin, 29 April 2024
Dany Garjito | Aditya Prasanda : Kamis, 17 Januari 2019 | 13:15 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Patung-patung separuh badan tanpa lengan, dengan ukiran wajahnya yang khas berdiri di Pulau Paskah, Chile selama beratus-ratus tahun.

Pesonanya nan magis tak henti memantik kagum dan penasaran dari wisatawan dan para peneliti yang mengunjungi pulau ini.

Tak sedikit pertanyaan yang menggelayuti para peneliti soal keberadaan karya seni primitif tersebut, dan salah satunya belum lama ini berhasil terpecahkan.

Penelitian gabungan dari enam institusi di Amerika Serikat mencatat kaum Rapa Nui, penghuni Pulau Paskah sengaja menempatkan patung-patung (Moai) itu di dekat air tawar.

Carl Lipo, Profesor Antropologi Brighampton University di New York menyebut penemuan awal ini dapat memberikan identifikasi lebih lanjut menyoal bagaimana kaum Rapa Nui memfungsikan artefak yang mereka anggap berharga.

(Pixabay Walkerssk)

Para peneliti menemukan sumber air muncul dari bawah tanah di sepanjang kawasan pantai melalui proses pembuangan air tanah di sekitar patung.

''Keberadaan patung selalu bisa dijelaskan. Sebab ia didirikan bukan hanya sebatas fungsi budaya melainkan juga berfungsi sebagai kelangsungan hidup mereka,'' ujar Lipo seperti dikutip Guideku.com dari CNN Travel.

Meski demikian Carl bersama peneliti lainnya masih terus melakukan observasi sejauh apa patung-patung tersebut difungsikan.

BACA SELANJUTNYA

5 Fakta Unik Negara Chile yang Gagal Disambangi Ratna Sarumpaet