Sabtu, 27 April 2024
Angga Roni Priambodo | Arendya Nariswari : Rabu, 20 Maret 2019 | 12:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Dampak buruk sampah plastik kian mengancam khususnya bagi hewan laut.

Sampah plastik yang membutuhkan waktu lama untuk terurai ini menjadi ancaman besar untuk lingkungan kita.

Sebagian besar hewan laut harus meregang nyawa akibat secara tidak sadar menelan sampah plastik yang dibuang oleh manusia.

Baru-baru ini publik kembali dibuat sedih dengan ditemukannya seekor paus mati akibat telan sampah plastik.

Ya, lagi-lagi paus malang ini harus menjadi korban keganasan manusia yang membuang sampah plastik di laut.

Dilansir Guideku.com dari laman World of Buzz, paus paruh Cuvier ini mati pada Sabtu (16/3/19) di provinsi bagian selatan Compostela Valley, Filipina.

Lagi, paus ditemukan mati gara-gara telan plastik. (Facebook/D'Bone Collector Museum Inc)

Diketahui paus tersebut ditemukan terdampar di pinggir pantai satu hari sebelumnya.

Ketika dibedah, ditemukan kurang lebih 40 kg sampah plastik di dalam perut paus paruh Cuvier ini.

Sampah plastik ini terdiri dari 16 karung beras, 4 tas perkebunan pisang serta sejumlah tas belanja.

Diduga paus paruh Cuvier ini mengalami kejut lambung karena menelan banyaknya plastik yang tidak dapat dicerna.

D'Bone Collector Museum Inc juga turut membantu melakukan pemeriksaan terhadap paus yang mati karena menelan sampah plastik terlalu banyak ini.

''Hewan laut itu mati kelaparan karena perutnya penuh dengan sampah plastik,'' ungkap Darrel Blatchley, direktur D'Bone Collector Museum Inc.

''Ini sangat menjijikan dan memilukan. Kami telah melakukan pembedahan pada 61 lumba-lumba dan paus dalam 10 tahun terakhir. Ini adalah salah satu (jumlah plastik terbesar yang pernah kami lihat,'' imbuhnya.

Lagi, paus ditemukan mati gara-gara telan plastik. (Facebook/D'Bone Collector Museum Inc)

Kelompok pecinta lingkungan telah mendaftarkan negara Filipina sebagai salah satu pencemar laut terbesar di dunia karena ketergantungannya pada plastik sekali pakai.

Meskipun negara ini memiliki undang-undang ketat tentang pembuangan sampah, tampaknya peraturan tersebut belum terlaksana dengan baik.

Foto paus paruh Cuvier mati karena sampah plastik ini telah tersebar luas di berbagai media sosial.

Banyak berbagai pihak yang menyerukan suara untuk tidak menggunakan plastik sekali pakai.

Wah, sedih sekali ya travelers mendengar berita di atas, yuk cintai lingkungan dan mulai hindari penggunaan sampah plastik.

BACA SELANJUTNYA

Stop Buang Kemasan Mi Instan! Kumpulkan untuk Didaur Ulang Jadi Batu Bata