Kamis, 18 April 2024
Dany Garjito | Arendya Nariswari : Rabu, 20 Maret 2019 | 16:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Kemacetan lalu lintas yang sangat lama tentu membuat banyak orang bosan, namun lain halnya dengan wisatawan asal China ini.

Beberapa waktu lalu publik dibuat terhibur dengan aksi wisatawan asal China yang mencoba membunuh rasa bosan dengan menari.

Ya, kemacetan di jalan yang menghubungkan Malaysia dengan Singapura ini sangat padat kendaraan hingga lebih dari 8 jam.

Alih-alih duduk sambil bermain gadget di dalam bus, sekelompok turis paruh nekat turun dan mengambil payung warna warni milik mereka.

Sambil bernyanyi dan berjoget, wisatawan asal China ini memulai parade mengagumkan.

Usir rasa bosan, wisatawan ini menari di tengah kemacetan. (Facebook/Tu Yoke Theng)

Aksi wisatawan ini mendadak jadi sorotan dan menarik perhatian warga di sekitarnya.

Video parade turis China di tengah kemacetan ini direkam oleh salah seorang pemandu wisata.

Dilansir Guideku.com dari laman World of Buzz, pemandu wisata ini mengatakan bahwa dirinya mendapat tugas untuk mendampingi kelompok turis asal China tersebut.

Rencananya mereka akan melakukan perjalanan dari Singapura menuju Johor Bahru dan sejumlah destinasi wisata di Malaysia lainnya.

Usir rasa bosan, wisatawan ini menari di tengah kemacetan. (Facebook/Tu Yoke Theng)

Mereka akhirnya baru bisa sampai di Johor Bahru pada pukul 11 malam, sebelum tiba di tujuan akhir mereka yakni Kuala Lumpur pada pukul 3 pagi.

Uniknya sekelompok turis paruh baya ini sama sekali tidak merasa lelah dan tetap bersemangat.

Di samping peristiwa unik tersebut, rupanya Perdana Menteri Tun Dr Mahathir Mohamad telah meminta tambahan tiga hingga empat jembatan untuk menghubungkan Malaysia dan Singapura.

Wah, kalau travelers terjebak macet, kira-kira apa yang akan kalian lakukan ya untuk mengusir rasa bosan di jalan?

BACA SELANJUTNYA

Langgar Aturan, Bule di Bali Jadi Bahasan Media Luar Negeri