Kamis, 18 April 2024
Dany Garjito | Aditya Prasanda : Senin, 22 April 2019 | 11:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Mendaki gunung hari ini telah menjelma kegiatan populer yang diterapkan tidak sedikit orang.

Meski demikian, mendaki sesungguhnya bukanlah perkara mudah, butuh kondisi fisik yang prima, dan persiapan yang matang untuk dapat menjajal medan terjal hingga ketinggian tertentu.

Termasuk mengenal betul medan pendakian yang hendak dilalui agar meminimalisir peluang tersesat.

Sialnya, tidak sedikit yang bernasib nahas dan tak tentu rimba tatkala menyisir lintasan pendakian, entah sebab persiapan yang tak matang maupun medan yang terlalu ekstrem.

Lantas, apa saja yang bisa dilakukan jika kita tersesat? Berikut Guideku.com sajikan 4 hal penting yang wajib dilakukan para pendaki yang tersesat.

Kabarkan rute pada keluarga, dan jangan merubah rutenya

(Pixabay Free Photos)

Sangat disarankan tatkala hendak melakukan pendakian, informasikan rutenya pada keluarga maupun kerabat terdekatmu.

Selain itu, tetaplah bersetia pada rute tersebut. Sebab sekali melenceng dari rute seharusnya, mudah kita tersesat dan semakin sulit kerabat melacak keberadaan kita.

Tetap tenang, semakin panik, semakin tersesat

Sebuah studi menyebut 65 persen pendaki yang hilang, sulit ditemukan sebab melakukan perjalanan di luar rute seharusnya.

Sebab saat semakin panik, kita cenderung mencari bantuan di kawasan yang begitu asing, sangat disarankan untuk tetap diam di tempat agar memperbesar peluang tim penyelamat melakukan evakuasi.

Hindari menggunakan pakaian berwarna gelap

(Pixabay Free Photos)

Saat melakukan pendakian hindarilah menggunakan pakaian berwarna gelap. Sebaliknya, gunakan pakaian berwarna cerah agar mempermudah tim evakuasi melacak keberadaanmu saat kita tersesat.

Wajib bawa peluit

Peluit sejatinya merupakan item keamanan yang begitu penting bagi para pendaki. Sehingga ketika tersesat, tim evakuasi akan mudah melacak keberadaan kita.

Selain peluit, kita juga dapat mengirimkan sinyal bantuan menggunakan asap. Namun tetap perhatikan besar apinya ya agar tak jadi malapetaka bagi hutan setempat.

BACA SELANJUTNYA

Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup Sementara Akibat Cuaca Ekstrem