Kamis, 25 April 2024
Dany Garjito | Amertiya Saraswati : Kamis, 23 Mei 2019 | 18:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Beberapa saat lalu, Boeing sempat menjadi obrolan hangat. Pasalnya, pesawat 737 Max 800 buatan Boeing disebut mengalami cacat produksi pada software-nya.

Diduga, kesalahan pada software 737 Max 8 itu telah mengakibatkan pesawat milik maskapai Lion Air dan Ethiopian Airlines jatuh.

Dalam kedua peristiwa tersebut, seluruh penumpang dan awak kabin pun dikabarkan tidak ada yang selamat.

Di tengah duka yang melanda keluarga penumpang dan awak kabin, banyak pula yang marah pada Boeing dan percaya jika kecelakaan itu seharusnya bisa dicegah.

Salah satunya adalah Nadege Dubois-Seex, yang suaminya diketahui tewas dalam insiden jatuhnya Ethiopian Airlines seperti dilaporkan laman news.com.au.

"Ini adalah tragedi yang bisa dihindari karena sudah terjadi 5 bulan sebelumnya. Bagaimana bisa mereka tetap tuli pada peringatan ini?" ujar Nadege.

Boeing 737 Max 8 dipamerkan di Farnborough, Inggris pada Juli 2018. [Shutterstock]

Percaya bahwa kematian suaminya dan ratusan orang lain seharusnya bisa dicegah, Nadege Dubois-Seex pun dikabarkan melayangkan tuntutan ke Boeing.

"Kehidupan suamiku diambil secara sadar, bahkan sukarela," kata Nadege. "Suamiku adalah korban dari sistem, dari strategi bisnis."

Dalam tuntutannya, Nadege Dubois-Seex memang menyatakan jika Boeing sengaja mempercepat produksi meski tahu ada kesalahan pada sistem. Tuntutan tersebut juga menyebutkan jika Boeing sengaja menutup-nutupi masalah dan menolak untuk mengandangkan pesawat mereka sendiri.

Selain itu, Nadege Dubois-Seex dan pengacaranya juga meminta agar Boeing dikenai denda sebesar USD 276 juta atau sekitar 2 triliun rupiah karena mengabaikan keselamatan penumpang.

Di sisi lain, Boeing sendiri belum memberikan komentar atas tuntutan ini.

Boeing juga dikabarkan sudah selesai membenarkan kerusakan yang ada pada software pesawat 737 Max 8.

BACA SELANJUTNYA

Pegawai Boeing Ngaku Sudah Tahu 737 Max Cacat, Tak Mau Keluarganya Naik