Kamis, 09 Mei 2024
Rima Sekarani Imamun Nissa | Arendya Nariswari : Sabtu, 14 Juli 2018 | 14:04 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Yogyakarta Gamelan Festival (YGF) merupakan festival internasional yang menjadi wadah bertemunya pecinta gamelan dari seluruh dunia. Telah menjadi event tahunan bagi masyarakat pecinta gamelan selama 23 tahun, YGF perlahan berhasil merubah stigma masyarakat tentang adanya gamelan dalam kehidupan.

Masyarakat awam sering menilai bahwa gamelan merupakan alat musik kuno yang hanya bisa dimainkan oleh orang tua. Tak sedikit pula yang menganggap bahwa gamelan cenderung mengarah kepada hal-hal yang berbau mistis.

Melalui acara yang pertama kali digagas Sapto Raharjo pada 1995 itu, akhirnya stigma negatif masyarakat dari tahun ke tahun mulai hilang. YGF berhasil menjadi sebuah media berkumpul dan berinteraksi bagi para pemain dan pecinta gamelan.

FGY 23 digelar mulai tanggal 7-15 Juli 2018. Agenda berupa Pagelaran Seni dan Ekshibisi sendiri diselenggarakan pada 11-15 Juli 2018 di Concert Hall Pusat Kebudayaan Koesadi Hardjosoemantri (PPKH) UGM, mulai pukul 19.00-23.00 WIB.

Gending Baskara MBS Pleret/Dok: Guideku.com

Pentas seni dan pameran itu pun berlangsung meriah sejak hari pertama. Penampilan perdana datang dari grup musik gamelan Muhammadiyah Boarding School (MBS) Bantul Pleret yang digawangi 10 siswa pesantren.

Usai membawakan 2 buah lagu sebagai pembuka, MBS sempat bercerita tentang kecintaannya pada musik gamelan. Ternyata, lantaran belum memiliki alat musik gamelan sendiri, kesepuluh remaja ini ini memanfaatkan alat musik gamelan milik penduduk sekitar Pleret untuk berlatih.

Project 2 (Rene Lysloff dan Willyday Onamlay)/Doc: Guideku.com

Penampilan kedua dibawakan oleh Project 2 yang beranggotakan Williday Onamlay dan musisi asal Amerika, Rene Lysloff. Mereka membawakan aransemen unik melalui perpaduan antara musik tradisional dan modern.

Pada penampilan yang ketiga, penonton dihibur dengan atraksi Musik Tradisional SMP Negeri 6 Jepara. Mereka mengolaborasikan musik gamelan dan gejog lesung.

Pentas seni kemudian ditutup oleh penampilan Williday Onamlay yang kembali hadir membawakan 4 buah lagu bersama dengan Karawitan Kuping Cumpleng.

Sebelum acara hari pertama diakhiri, panitia YGF 23 menggelar Jam Session. Para penonton bisa ikut belajar main gamelan dan berdiskusi dengan para pemain. Asik kan?

BACA SELANJUTNYA

Kuda Delman Pingsan di Tengah Jalan, Netizen: Kasihan Pasti Kelelahan