Senin, 29 April 2024
Dany Garjito | Arendya Nariswari : Kamis, 31 Oktober 2019 | 09:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Masih lengkap mengenakan celemek, seniman dan ilustrator Dian Suci Rahmawati ini tampak sibuk memasak hidangan untuk para pengunjung Biennale Jogja 2019.

Kebetulan hari ini, Rabu (30/10/19), perempuan yang akrab disapa Ultraman mendapatkan kesempatan untuk mengisi Warung Solidaritas di Biennale Jogja 2019.

Ditemani kedua rekannya, Dian menawarkan menu Nasi Cumi, Jamu dan juga Kopi dengan harga bersahabat.

Di sela-sela dirinya beristirahat, kami sempat berbincang singkat dengan sosok Dian Suci Rahmawati mengenai karyanya yang terpilih untuk ikut dalam Biennale Jogja 2019 kali ini.

Dalam perhelatan Biennale Jogja 2019, Dian Suci Rahmawati mempersembahkan satu karya berjudul Apakah Tubuh : Sebuah Ladang di Dalam Rumah.

Dirinya mengaku sengaja membuat karya tersebut demi menyuarakan hak-hak atas buruh terselubung yang selama ini mungkin tidak kita sadari.

"Jadi sebenarnya banyak orang atau mungkin pemerintah yang belum menyadari adanya perburuhan terselubung ini," tutur Dian Suci Rahmawati ketika berbincang-bincang dengan GuideKu.com di Jogja National Museum (JNM), Rabu (30/10/19). 

"Secara tidak langsung, rumah mereka tadi istilahnya menjadi pabrik mini, di mana barang produksi berantakan di mana-mana," imbuhnya.

Menurut Dian Suci Rahmawati, banyak sekali ibu rumah tangga termakan iming-iming perusahaan besar dengan membawa pekerjaan mereka sambil mengurus anak.

Karya Dian Suci Rahmawati dalam Biennale Jogja 2019. (Suara/Arendya)

Dian Suci Rahmawati menambahkan, bahwa sebagian besar buruh terselubung tadi hak-nya jauh dari kata layak.

Di mana upah-nya terbilang kecil, belum lagi perusahaan atau pengusaha yang mempekerjakan mereka tak memberikan asuransi atau bahkan tunjangan.

Padahal, pekerja-pekerja tersebut bisa dibilang bekerja melebihi jam kerja karyawan atau bahkan buruh pabrik pada umumnya.

Lewat karyanya, ibu tiga anak ini ingin menyuarakan hak khususnya bagi ibu rumah tangga yang bekerja di dalam praktik buruh terselubung ini.

Dian Suci Rahmawati saat ditemui di Jogja National Museum (JNM). (Suara/Arendya)

"Jadi inginnya dari karya ini, harapannya ke depan pekerja rumahan ini bisa menyuarakan hak-hak mereka seperti tunjangan dan lain sebagainya."

"Kalau ya, sampai ada pemerintah yang melihat atau pengusaha mungkin harusnya lebih memperhatikan hak-hak mereka, istilahnya diberikan upah layak lah," tutup Dian Suci Rahmawati.

Biennale Jogja 2019 kali ini, Dian Suci Rahmawati menghadirkan hasil karya seni berupa motif akrilik pada kain sablon dan juga video time lapse.

Video tersebut memperlihatkan proses dirinya mencoba bekerja layaknya ibu rumah tangga yang bekerja untuk sebuah pabrik.

Dian Suci Rahmawati saat mengisi Warung Solidaritas di Biennale Jogja 2019. (Suara/Arendya)

BACA SELANJUTNYA

Bambang Bujono Terima Penghargaan Bergengsi di Biennale Jogja 2019