Minggu, 28 April 2024
Arendya Nariswari : Sabtu, 14 November 2020 | 09:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Yayasan Biennale Yogyakarta kembali menyelenggarakan Pameran Asana Bina Seni 2020. Bertajuk 'Your Connection Was Interrupted' pameran ini berlangsung di Taman Budaya Yogyakarta mulai 11-18 November 2020.

Diikuti oleh 15 peserta dan 4 kurator seni, siang itu mata kami tertuju pada salah satu karya milik Laviaminora.

Menghadirkan 'Barut Neraka', konsep yang diusung oleh pemilik nama lengkap Farah Ratna Afriani ini sempat membuat kami termenung sejenak, sembari menerka-nerka apa maksud di balik karya seni tersebut.

Instalasi dengan kelambu merah, menyelimuti meja di mana karya tersebut bedada. Beberapa lukisan mengelilingi kelambu merah tersebut, tentu saja ada isu yang disorot oleh Laviaminora dalam karya itu.

Beberapa orang pengunjung Pameran Asana Bina Seni 2020 saksikan karya Laviaminora. (Guideku/Arendya)

Tertulis jelas, bahwa dalam Pameran Asana Bina Seni 2020 kali ini, Laviaminora mencoba menyoroti kasus kekerasan seksual yang dialami oleh beberapa orang.

Melalui 'Barut Neraka' Laviaminora mencoba menghadirkan sebuah monumen yang mewakili opini bahwa kasus pelecehan seksual harus mendapatkan ruang untuk disebarluaskan bukannya membungkam korban.

Isu yang diangkat oleh Laviaminora ini cukup menyita perhatian para pengunjung Pameran Asana Bina Seni 2020, tak terkecuali halnya dengan Shifa Shafira.

Wisatawan asal Jakarta ini begitu antusias, ketika menyaksikan hasil karya para seniman dan berinteraksi lewat instalasi.

Sebagai penikmat karya seni, dirinya mengaku senang bisa mendapatkan kesempatan untuk menyaksikan Pameran Asana Bina Seni 2020.

"Ini hari kedua saya liburan di Yogyakarta, senang bisa ke Pameran Asana Bina Seni 2020. Di Jakarta sendiri sebelumnya saya juga sering datang," tutur gadis berusia 23 tahun itu ketika kami wawancarai, Jumat (13/11).

"Karya-karya jujur yang mengangkat isu tertentu inilah yang bikin saya salut dengan para seniman di Pameran Asana Bina Seni 2020. Kalau ada kesempatan lagi, pengen sering-sering datang ke acara seperti ini di Yogyakarta," imbuhnya.

Pameran Asana Bina Seni 2020 diadakan secara luring ini akan menerapkan protokol kesehatan secara ketat untuk menghindari penyebaran Covid-19. Acara ini akan dibagi menjadi 3 sesi dengan kapasitas 30 pengunjung di setiap sesi.

Sesi pertama mulai pukul 10.00 WIB sampai 12.00 WIB, sesi kedua pukul 12.30 WIB hingga 14.30 WIB, dan sesi terakhir pukul 15.00 WIB sampai 17.00 WIB.

BACA SELANJUTNYA

Lewat Biennale Jogja 2019, Dian Suci Ungkap Fakta Pekerja Terselubung