Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Guideku.com - Yayasan Biennale Yogyakarta (YBY) mengumumkan perihal rencana penyelenggaraan Biennale Jogja XVI Equator #6 pada 2021. Acara ini akan akan bekerjasama dengan salah satu negara di Kawasan Pasifik.
Direktur Yayasan Biennale Yogyakarta Alia Swastika menyebutkan bahwa acara, Biennale Jogja XVI Equator #6 akan menjadi penutup rangkaian khatulistiwa putaran pertama.
"Kepastian negara masih terus kami pertimbangkan. Kami perlu mempertimbangkan tentang situasi terutama di masa pandemi ini. Termasuk bagaimana pandemi berpengaruh terhadap mobilitas dan gagasan pertukaran internasional," ujar Alia saat Temu Media di Ruang Seminar Taman Budaya Yogyakarta, Rabu (18/11/2020).
Sejak 2010, YBY telah menggelar acara Biennale Jogja seri Khatulistiwa. Acara ini merupakan kerangka kerja YBY yang telah dilaksanakan selama 10 tahun. Sebelumnya, Biennale Jogja telah bekerjasama dengan beberapa negara, seperti India, Kawasan Arab, Nigeria, Brazil, dan kawasan Asia tenggara.
Baca Juga
-
Resep Lumpia Semarang, Dijamin Tak Berbau Pesing!
-
Selebgram Awkarin Banting Setir Jadi Pelayan KFC, Ini Alasannya!
-
Tangerang Punya Destinasi Wisata ala Jurassic Park, Viral di TikTok
-
5 Potret Pameran Asana Bina Seni 2020, Ada Karya dari Limbah Keramik
-
Bak Oppa Korea, Potret Chef Arnold Jajan Bubur Ayam Ini Bikin Gagal Fokus
-
Pameran Asana Bina Seni 2020, Laviaminora Suguhkan Karya 'Barut Neraka'
Yayasan Biennale Yogyakarta sendiri adalah sebuah lembaga non profit yang bergerak di bidang seni dan kebudayaan.
Di acara Biennale Jogja XVI Equator #6 di 2021 mendatang, arsip dan dokumentasi Biennale Jogja seri Khatulistiwa 1 sampai 5 akan dihadirkan kembali.
"Kami harap dengan membawa kembali arsip-arsip terdahulu, pengunjung bisa melihat secara utuh gagasan khatulistiwa sebagai geopolitik yang digagas oleh Yayasan Biennale Yogyakarta," ucap Alia.
Pada kesempatan ini pula YBY memperkenalkan Direktur baru dari Biennale Jogja yaitu Gintani Nur Apresia Swastika. Wanita berusia 36 tahun ini akan menjadi direktur penyelenggara 2 peristiwa seni pada 2021 dan 2023.
"Biennale Jogja selalu berupaya untuk melakukan regenerasi. Hal ini dilakukan agar ada orang dan gagasan baru yang dimunculkan dalam moda kepemimpinan dan manajemen seni," ungkap Alia kepada awak media.
Terkini
- Liburan Pakai Kartu Kredit? Ini 3 Keistimewaannya
- Cara Daftar Program Mudik Gratis 2024, Jangan Sampai Kelewatan!
- Sinopsis Tekken 2 Kazuyas Revenge: Akankah Ingatan 'K' Kembali seperti Semula
- Sinopsis Film Greenland: Kisah Kiamat Komet Tayang di Bioskop Trans TV Malam Ini
- Sinopsis Golden Job: Kelima Saudara Angkat Kompak Menjadi Perampok
- Sinopsis Film Batman v Superman: Dawn of Justice, Dua Pahlawan Super Bertarung
- Sinopsis Hacksah Ridge: Kisah Nyata Tentara Medis Amerika Serikat di Perang Dunia II
- Sinopsis Film Hellboy (2019): Kisah Iblis Menyelamatkan Bumi, Tayang Malam Ini
- Sinopsis Colombiana: Seorang Perempuan Berniat Memusnahkan Bandar Narkoba
- Sinopsis Film Wonder Woman, Saksikan Aksi Gal Gadot di Bioskop Trans TV Malam Ini
Berita Terkait
-
Catat! 5 Provinsi Ini Bakal Ramai Pemudik saat Liburan Idul Fitri
-
Bale Kanoman: Kuliner Bernuansa Jawa yang Menggoda di Tengah Kota Jogja
-
Malaysia Larang Penjualan Minuman Khas Indonesia, Bisa Didenda Rp33 Juta
-
Murah Banget, Ini Harga Paket Kano Menyusuri Wisata Mangroves Baros di Yogyakarta
-
Soto Sampah Jogja, Wisata Kuliner Unik Penggugah Selera di Yogyakarta
-
Mengenal Resep Autentik Sate Klatak Yogyakarta
-
Menelusuri Fakta dan Legenda Taman Sari, Destinasi Wisata Liburan Akhir Tahun di Yogyakarta
-
Trailer dan Sinopsis 'Monster', Film Thriller Tanpa Dialog Dibintangi Marsha Timothy
-
Menilik Candi Abang Sleman yang Terdapat di Serial "Gadis Kretek"
-
Cara Nikmati 5 Kuliner Legendaris di Kota Yogyakarta, Bukan Cuma Gudeg lho