Jum'at, 26 April 2024
Arendya Nariswari | Hiromi Kyuna : Rabu, 18 November 2020 | 18:13 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Yayasan Biennale Yogyakarta (YBY) mengumumkan perihal rencana penyelenggaraan Biennale Jogja XVI Equator #6 pada 2021. Acara ini akan akan bekerjasama dengan salah satu negara di Kawasan Pasifik.

Direktur Yayasan Biennale Yogyakarta Alia Swastika menyebutkan bahwa acara, Biennale Jogja XVI Equator #6 akan menjadi penutup rangkaian khatulistiwa putaran pertama.

"Kepastian negara masih terus kami pertimbangkan. Kami perlu mempertimbangkan tentang situasi terutama di masa pandemi ini. Termasuk bagaimana pandemi berpengaruh terhadap mobilitas dan gagasan pertukaran internasional," ujar Alia saat Temu Media di Ruang Seminar Taman Budaya Yogyakarta, Rabu (18/11/2020).

Sejak 2010, YBY telah menggelar acara Biennale Jogja seri Khatulistiwa. Acara ini merupakan kerangka kerja YBY yang telah dilaksanakan selama 10 tahun. Sebelumnya, Biennale Jogja telah bekerjasama dengan beberapa negara, seperti India, Kawasan Arab, Nigeria, Brazil, dan kawasan Asia tenggara.

Alia, Direktur YBY menjelaskan tentang acara Biennale Jogja XVI Equator #6 (Suara/Hiromi)

Yayasan Biennale Yogyakarta sendiri adalah sebuah lembaga non profit yang bergerak di bidang seni dan kebudayaan.

Di acara Biennale Jogja XVI Equator #6 di 2021 mendatang, arsip dan dokumentasi Biennale Jogja seri Khatulistiwa 1 sampai 5 akan dihadirkan kembali.

"Kami harap dengan membawa kembali arsip-arsip terdahulu, pengunjung bisa melihat secara utuh gagasan khatulistiwa sebagai geopolitik yang digagas oleh Yayasan Biennale Yogyakarta," ucap Alia.

Pada kesempatan ini pula YBY memperkenalkan Direktur baru dari Biennale Jogja yaitu Gintani Nur Apresia Swastika. Wanita berusia 36 tahun ini akan menjadi direktur penyelenggara 2 peristiwa seni pada 2021 dan 2023.

"Biennale Jogja selalu berupaya untuk melakukan regenerasi. Hal ini dilakukan agar ada orang dan gagasan baru yang dimunculkan dalam moda kepemimpinan dan manajemen seni," ungkap Alia kepada awak media.

BACA SELANJUTNYA

Mengenal Resep Autentik Sate Klatak Yogyakarta