Rabu, 01 Mei 2024
Dany Garjito | Amertiya Saraswati : Kamis, 04 Oktober 2018 | 15:08 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Puas bermain-main dengan cahaya proyektor yang tampak seperti bias pelangi di kegelapan, barulah kami beralih ke lantai dua.

Masih bertema ''Batik dalam Seni Rupa Kontemporer'', kami menemukan sebuah batik yang terbuat dari limbah kertas kemasan yang ditempel satu-persatu di atas triplek. Cuma ada satu hal yang terlintas di pikiran kala itu, ''Ini seniman pasti super sabar sekali deh, ya!''

Tidak hanya itu, mirip dengan batik yang dibuat dari proyektor, kami pun menemukan beberapa kain yang dilubangi dengan motif batik. Lah, yang begini ini juga disebut batik?

Namun, salah satu staf yang ada pun memberitahu kami bahwa kain tersebut tidak sembarang dilubangi. Alih-alih, pola tersebut dibentuk menggunakan cap besi hingga kain menjadi bolong.

Sedangkan untuk teknik pewarnaannya, seniman tersebut memilih untuk memanfaatkan cahaya alami sehingga motif batik akan terlihat sebagai bayang-bayang di dinding. Unik banget, kan?

Wisata Batik di JIBB 2018 (Guideku.com/Amertiya)

 

Kesan dari para pengunjung Jogja International Batik Biennale 2018

Setelah puas berwisata budaya dan wisata batik kontemporer di JIBB 2018, tim Guideku.com juga sempat mewawancarai beberapa pengunjung. Sayangnya, galeri ini memang tidak begitu ramai di kala siang.

Usut punya usut, banyak tamu yang lebih memilih untuk datang saat malam hari ketika cuaca Yogya tidak terlalu panas dan jam kerja telah selesai. Hm, ada benarnya juga, sih.

Meski begitu, dari obrolan bersama segelintir pengunjung yang ada, Guideku.com jadi tahu bahwa batik bertema kontemporer ini rupanya benar-benar meninggalkan kesan mendalam di benak para pengunjung.

''Tahu acara ini dari teman di grup WA,'' begitu kata salah seorang pengunjung bernama Aslam yang mengaku bahwa dirinya baru belajar menikmati batik. ''Saya sudah keliling ke museum lainnya, tapi baru tahu soal seni batik kontemporer sekarang. Rasanya jadi ingin belajar lagi.''

Tidak hanya itu, pengunjung bernama Ifa pun menyatakan bahwa pameran batik kontemporer ini bisa dibilang ''bagus dan berkesan banget'' karena berbeda dari seni batik tradisional yang pernah dia lihat sebelumnya. Ifa juga menambahkan, ''Sayangnya banyak yang belum tahu soal event ini.'' 

Pengunjung ini juga mengaku senang dapat menyaksikan aneka macam seni batik dari mancanegara dan bukan hanya dari Indonesia semata.

Wisata Batik di JIBB 2018 (Guideku.com/Amertiya)

 

Nah, buat kamu pecinta seni, wisata budaya batik di JIBB 2018 yang digelar tanggal 2-6 Oktober 2018 ini jelas merupakan momen yang tak boleh terlewatkan.

Masih ada dua hari lagi sampai festival ini berakhir, jadi buat kamu yang kebetulan berada di Yogya dan belum sempat mampir, jangan lupa untuk datang ke Jogja Gallery dan spot-spot lainnya di ajang JIBB 2018 ini, ya!

Tenang, biaya masuknya gratis alias kamu bisa sepuasnya berfoto dan menikmati keindahan batik tanpa perlu memikirkan kantong yang mengering.

Yuk lebih dekat dengan batik di ajang JIBB 2018 ini! Jangan sampai kelewatan atau kamu harus menunggu dua tahun lagi, ya!

Jogja International Batik Biennale 2018

Jogja Gallery, 2-6 Oktober 2018

Alamat: JL. Pekapalan Alun-Alun Utara No.7, Prawirodirjan, Gondomanan

HTM: Gratis

BACA SELANJUTNYA

Wajib Tahu, Begini Sejarah di Balik Megahnya Bangunan Keraton Yogyakarta