Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Guideku.com - Selain berkesempatan untuk melakukan tur sehari di Hotel Royal Ambarrukmo, kami dari Guideku.com juga sempat mendengar sejarah panjang di balik berdirinya hotel ini.
Bukan main-main, rupanya bangunan hotel yang kami kunjungi ini sudah ada sejak masa revolusi dulu. Bangunannya merupakan bekas bangunan Jepang, yang membuat hotel ini lebih kokoh dan tahan terhadap gempa.
BACA JUGA: Tenggelam dalam Nuansa Nyaman di Royal Ambarrukmo Yogyakarta
Didirikan pada 1964, hotel ini rupanya dibangun bersamaan dengan Hotel Indonesia di Jakarta, Hotel Inna Samudra Beach di Pelabuhan Ratu, dan Hotel Bali Beach di Sanur atas perintah Ir. Soekarno.
Baca Juga
Sebagai peninggalan sejarah, maka eksterior hotel ini dilarang keras untuk diubah-ubah. Renovasi hanya dilakukan pada bagian dalamnya saja.
Maka, jangan heran jika kamu melihat penampilan luar Hotel Royal Ambarrukmo yang seolah memancarkan kesan kuno. Hal ini dilakukan untuk melindungi dan mempertahankan peninggalan sejarah bangsa.
Di dalam hotel ini sendiri, kamu bisa melihat beberapa karya seni yang merupakan peninggalan dari tahun 1964.
Yang pertama, ada relief raksasa berjudul ''Untung Rugi di Merapi'' di lobi depan. Relief ini merupakan karya Harijadi dan timnya dari Studio Sela Binangun.
Dari relief ini, kamu bisa melihat kehidupan masyarakat lereng Merapi di zaman pemerintahan Soekarno dulu. Bahkan, kamu bisa melihat ukiran puisi yang ditujukan untuk presiden pertama Indonesia ini di relief tersebut, lho.
Berikutnya, ada karya seni berupa mosaik yang ada di lantai 8 dan sayap kiri lobi lantai 1. Kali ini, seniman yang berpartisipasi membuat karya mosaik tersebut adalah J. Soedhiono beserta timnya.
Mosaik di lantai 8 memiliki nama ''Kehidupan Masyarakat Yogyakarta'', sementara yang terletak di lantai 1 bertajuk ''Kehidupan Masyarakat Jawa tengah''.
Nggak main-main, mosaik ini dibuat dari 15 warna keramik yang dipecahkan dan disusun satu-persatu.
Peninggalan lainnya dari tahun 1960-an adalah patung-patung perunggu yang tersebar di sekeliling area taman dan kolam renang.
Ternyata, pembuat patung-patung ini adalah orang yang sama dengan pembuat ''Patung Selamat Datang'' di Jakarta.
Bisa dibilang, kondisi patung-patung perunggu tersebut masih baik dan terpajang dengan apik. Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta memang berusaha untuk memastikan agar setiap peninggalan sejarah yang ada terawat dengan baik.
Eits, tapi ini belum semuanya!
Mundur sejenak dari tahun 1960-an, kamu harus tahu kalau sebelumnya kompleks Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta ini adalah sebuah Pesanggrahan bagi penghuni Keraton Yogyakarta.
Awalnya, pesanggrahan ini dibangun oleh Sultan Hamengkubuwono V, sebelum akhirnya dilakukan perbaikan dan dijadikan rumah Sultan Hamengkubuwono VII hingga wafat.
Tempat ini juga difungsikan untuk menjamu tamu-tamu Sultan HB di zaman dulu.
Sekarang, bangunan Pesanggrahan Ambarrukmo ini memang sudah tidak sepenuhnya utuh.
Bagian gandok kiwa (sebelah kiri) telah dijadikan hotel pada tahun 60-an, sedangkan bagian gandok tengen (kanan) masih ada sebagian.
Namun, untungnya bagian Bale Kambang dan Pendapa milik Keraton Yogyakarta ini masih kokoh bertahan dan sekarang difungsikan sebagai heritage site dari Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta.
Bale Kambang sendiri adalah area mandi bagi anggota kerajaan, mirip seperti Taman Sari di Yogyakarta. Di sini, kamu masih bisa melihat birunya air yang memenuhi area pemandian meski saat ini tempat tersebut sudah tidak digunakan.
Kemudian, memasuki bagian Pendapa, kamu bisa melihat area Gadri atau ruang makan bagi keluarga Keraton. Barulah setelahnya kamu bisa mengintip Ndalem Ageng yang saat ini dimanfaatkan sebagai museum keris, batik, dan wayang.
Tidak hanya itu, di dalam Ndalem Ageng ini kamu bisa bertemu juru kunci yang bertugas menjaganya serta melihat replika dari lukisan Sultan Hamengkubuwono seperti yang ada di Keraton.
Nah, kalau bagian gandok tengen sendiri dulu digunakan oleh putri-putri raja atau tamu wanita Sultan Hamengkubuwono.
Namun, saat ini, bagian tersebut digunakan sebagai ruang spa bagi kamu yang ingin merasakan sensasi jadi putri keraton sehari.
BACA JUGA: Merasakan Sensasi Perawatan ala Putri Keraton di Nurkadhatyan Spa
Peninggalan dari zaman Keraton Yogyakarta bukan cuma itu saja, guys.
Masih ada pendapa di bagian depan yang kini digunakan sebagai tempat untuk melestarikan budaya seperti kegiatan komunitas suling bambu, tari jawa, membatik, hingga jemparingan atau seni panahan khas Jawa dari abad ke-18.
Oh ya, selain gandok tengen, Bale Kambang, dan area pendapa, kebun yang berada di sebelah kolam renang Hotel Royal Ambarrukmo juga merupakan peninggalan Keraton.
Pohon-pohon di kebun ini sudah berusia ratusan tahun, dan yang paling tua adalah pohon kelengkeng yang terletak cukup dekat dengan kolam renang.
Terakhir, buat kalian yang penasaran apa arti di balik nama Ambarrukmo itu sendiri, Guideku.com akan memberimu bocoran, nih.
Nama Ambarrukmo sudah ada sejak abad 18, dengan ''ambar'' berarti wangi dan ''rukmo'' berarti emas. Nama ini diambil dari salah satu nama pilar yang ada di Keraton Yogyakarta itu sendiri.
Bagaimana? Cukup panjang juga kan sejarah di balik Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta ini?
Tag
Terkini
- Rekomendasi Tempat Staycation di Jakarta dengan Harga Rp1 Jutaan
- 5 Tempat Staycation di Garut yang Nyaman Cocok untuk Hilangkan Penat
- Sinopsis The Courier: Film Bercerita tentang Seorang Kurir Paket, Tayang di Bioskop Trans TV Malam Ini
- Nikmati Liburan Natal dan Tahun Baru Berkesan: Ini 5 Tempat Staycation di Bandung yang Terbaik
- 3 Tempat Staycation di Garut Cocok untuk Liburan Akhir Tahun
- Staycation Outdoor di Bandung: Ini Destinasi Wisata Seru untuk Libur Natal dan Tahun Baru
- Ini Tempat Staycation Murah di Sumedang, Ada yang Tarif Menginap Mulai Rp75 Ribuan
- 5 Hotel Murah di Sumedang Dekat Tempat Wisata, Cocok untuk Staycation Saat Libur Akhir Tahun
- Ramah di Kantong! 4 Hotel Murah di Jogja untuk Liburan Akhir Tahun
- 4 Tempat Staycation di Bogor, Dijamin Bikin Kamu Nyaman
Berita Terkait
-
Jarang Ada yang Tahu, Ini Sejarah di Balik Pasar Beringharjo, Yogyakarta
-
Wajib Tahu, Begini Sejarah di Balik Megahnya Bangunan Keraton Yogyakarta
-
Bukan Dihapus, Pasar Malam Sekaten Jogja Digelar Dua Tahunan
-
RA Nadia Ayu, Abdi Dalem Keraton Yogyakarta yang Menarik Atensi Warganet
-
Grab Andong Resmi Dirilis, Budaya Ikonik Berpadu dengan Teknologi
-
Promo Bukber All You Can Eat Kuliner Timur Tengah di SamaZana Restaurant
-
Kampoeng Djawi, Promo Buka Puasa di Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta
-
Meriahnya Pesona Cipta Sapta, Perayaan HUT ke-7 Royal Ambarrukmo
-
Wow, Royal Ambarrukmo Raih Prestasi Hotel Terbersih se-Yogyakarta
-
Sehari Menjadi Kesatria Jemparingan Mataram di Royal Ambarrukmo