Selasa, 30 April 2024
Dany Garjito | Amertiya Saraswati : Rabu, 20 Februari 2019 | 16:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Akibat bertengkar dengan pasangan di depan hotel, seorang turis asal China berakhir ditangkap dengan tuduhan melakukan KDRT.

Hal ini terjadi saat pasangan turis China tersebut bertengkar dan berakhir melakukan pergumulan, seperti dilansir dari laman South China Morning Post.

Pasangan turis itu sendiri rupanya tengah berlibur di New York dan aksi pertengkaran mereka saat itu dilihat oleh dua orang pejalan kaki.

Mengingat kekerasan fisik adalah hal yang serius di Amerika, tak heran warga yang saat itu menyaksikan pun lekas melaporkannya ke polisi setempat.

Ilustrasi Polisi (Pixabay/aitoff)

Akibat dari insiden pertengkaran tersebut, si turis lelaki pun berakhir ditangkap dan harus menjalani proses hukum.

Di sisi lain, pasangannya lekas melaporkan hal ini ke konsulat dan meminta bantuan agar suaminya dilepaskan.

Meski begitu, sang suami tetap tidak bisa dilepaskan semudah itu dan harus mengikuti semua proses hukum yang ada di Amerika.

''Banyak orang China yang menganggap jika pertengkaran antar pasangan adalah urusan pribadi dan rumah tangga. Namun, di negara Barat seperti Amerika, hal ini tidak sesederhana itu.''

Ilustrasi Bertengkar. (Pixabay/RyanMcGuire)

Fyi, di China sendiri orang-orang biasanya memang tidak ikut campur dalam pertengkaran antar pasangan apalagi melaporkannya ke polisi.

Namun, lain halnya dengan Amerika yang menganggap KDRT sebagai sesuatu yang serius sekalipun pertengkaran tersebut tidak dilakukan di depan publik.

Menanggapi isu ini, konsulat China yang berada di Amerika pun menyarankan agar traveler asal China tidak sembarangan bertengkar dengan pasangan saat berkunjung ke Amerika.

Selain itu, mereka pun juga menginformasikan agar traveler China lebih memahami hukum dan budaya Amerika agar hal semacam ini tidak terulang kembali.

BACA SELANJUTNYA

Miris, Perempuan Asia Ini Kena Diskriminasi saat Beli Boba di New York