Jum'at, 03 Mei 2024
Dany Garjito | Amertiya Saraswati : Selasa, 07 Januari 2020 | 09:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Kebakaran hutan yang terjadi di pesisir tenggara Australia masih membara hingga kini.

Tak cuma memengaruhi kondisi alam dan penduduk di darat, kebakaran tersebut juga turut berpengaruh pada penerbangan yang melintasi rute terdampak.

Melansir dari ABC, beberapa penumpang yang terbang dari Melbourne ke Canberra dengan menggunakan maskapai Qantas pun membagikan pengalaman mengerikan mereka.

Karena rute pesawat yang melewati daerah kebakaran di Victoria dan New South Wales, pesawat tersebut dikabarkan mengalami turbulensi parah.

"Semuanya bertambah kelabu dan makin kelabu," ujar salah satu penumpang yang bernama Matt McIntyre.

"Tiba-tiba semua berubah gelap, dan itulah saat ketika pesawat terasa seperti jatuh."

Kebakaran Hutan Australia Sebabkan Turbulensi Pesawat (twitter.com/McIntyreMack)

Turbulensi itu sendiri terjadi karena pesawat melewati awan yang disebut pyrocumulus.

Awan pyrocumulus adalah jenis awan yang biasanya muncul akibat kebakaran hutan seperti di Australia.

Pyrocumulus terbentuk karena udara panas dari kebakaran menguap ke angkasa, kemudian mengalami penurunan temperatur dan kondensasi sehingga membentuk awan.

"Salah satu penumpang terdengar mengumpat... aku mendengar orang-orang di depan muntah..." tambahnya.

Sementara, penumpang lain yang bernama Hua Tuo menyebutkan jika penerbangan ini adalah "penerbangan paling mengerikan" yang pernah dia tumpangi.

"Di luar jendelaku semua terlihat oranye, lalu tiba-tiba berubah hitam, dan turbulensi menghantam," jelasnya. "Aku sampai terlompat dari kursiku."

Kebakaran Hutan Australia Sebabkan Turbulensi Pesawat (facebook.com/HuaTuoStudio)

Untunglah, pilot Qantas yang bertugas saat itu bereaksi cepat dalam menghadapi turbulesi.

"Pilot segera menaikkan pesawat lebih tinggi sebelum mencari rute baru menuju Canberra, di mana pesawat mendarat secara normal," ujar pimpinan keamanan penerbangan Qantas.

Dikabarkan, awan pyrocumulus yang menyebabkan turbulensi tersebut sama sekali tidak tertangkap radar.

Sementara, pesawat yang bersangkutan langsung disambut layanan darurat dari bandara. Untunglah, tak ada penumpang yang dikabarkan terluka.

"Ini adalah pertama kalinya aku berada di pesawat yang mendarat dan sang kapten mendapat tepuk tangan meriah, aku yakin itu," tambah penumpang Matt McIntyre.

BACA SELANJUTNYA

Yuk Jelajah Virtual 7 Tempat Ikonik di Australia dari Rumah