Minggu, 28 April 2024
Hiromi Kyuna : Kamis, 17 Maret 2022 | 19:03 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Seorang wanita Sydney terpaksa membatalkan liburannya ke Bali karena masalah yang tak terduga. Padahal, ia sudah mempersiapkan liburan ini dengan matang karena sudah dua tahun tak bisa pergi berlibur ke luar negeri.

Wanita bernama Bronte Gossling ini batal pergi ke Bali meski sudah sampai di bandara karena masalah pada paspornya. Hal ini pun membuatnya sedih karena semua yang telah ia siapkan jadi sia-sia.

Melansir dari laman Daily Mail, Bronte Grossling sangat bersamat menuju ke Bali setelah perbatasan internasional di Australia dibuka kembali. Momen ini adalah pertama kalinya sejak Covid-19 muncul pada awal 2020 lalu.

Grossling terbang dari Sydney ke Melbourne untuk penerbangan lanjutan dari maskapai JetSstar menuju Bali. Penerbangan ini dilakukan di jadwal pertama antara Australia dan Bali tepatnya pada Senin (14/3/2022).

Namun, saat check-in, ia tak bisa melanjutkan penerbangan karena masalah pada paspornya. Hal ini sempat membingungkannya karena paspor tersebut masih berlaku hingga 2027.

Ilustrasi paspor. (Foto: shutterstock)

Ternyata setelah dijelaskan, penyebabnya adalah ada noda kekuningan di paspornya yang membuat terlihat kotor. Hal ini tentu sangat mengejutkan karena Grossling sudah menyiapkan semuanya.

"Saya mempresentasikan semua dokumentasi saya, menunjukkan tes PCR negatif dan saya memiliki sertifikat vaksin Covid internasional dan saya pikir semuanya baik-baik saja," komentar wanita ini.

Menurut petugasm bea cukai di Bali tak akan membiarkannya masuk karena foto yang rusak karena noda jamur tersebut. Wanita ini pun tak pernah membayangkan hal tersebut akan terjadi di liburan yang sudah sangat ia nantikan.

"Jika mereka tidak membiarkan Anda lewat, Anda akan ditahan di bandara (Bali) sampai kemungkinan penerbangan pulang berikutnya. Dalam hal ini, karena jadwal penerbangan tidak sesering sebelum pandemi, penerbangan berikutnya kembali ke Australia adalah 24 jam kemudian," ujar petugas bandara kepadanya.

Selama beberapa tahun terakhir, Ms Gossling telah menyimpan paspornya di laci dan percaya jamur itu disebabkan oleh hujan lebat baru-baru ini dan kelembaban yang tinggi. Gossling memperkirakan putusan itu telah merugikannya sekitar 4.000 Dollar AS atau sekitar Rp57 juta untuk penerbangan sebelumnya, pemesanan hotel, dan biaya lainnya.

Sebelumnya Grossling telah memesan tiket penerbangan pulang pergi, resort di Nusa Dua, tes PCR, Visa on Arrival, akomodasi Melbourne, dan lainnya.

BACA SELANJUTNYA

4 Alasan Kamboja Bisa Jadi Destinasi Wisata Seru, Mau Piknik ke Sana?