Jum'at, 03 Mei 2024
Dany Garjito | Amertiya Saraswati : Kamis, 04 Oktober 2018 | 15:08 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Aula depan Jogja Gallery masih tampak lengang kala tim Guideku.com menginjakkan kaki di sana. Sebuah papan besar berisi penjelasan tentang JIBB 2018 terlihat di depan mata, sementara sebuah kain batik bermotif jejak kaki terhampar bak karpet merah.

Memasuki hari ketiga JIBB atau Jogja International Batik Biennale 2018, akhirnya kami berkesempatan untuk mengintip perhelatan batik akbar yang dilangsungkan dua tahun sekali di Yogyakarta ini.

Jogja Gallery sendiri hanyalah satu dari sekian banyak lokasi di mana JIBB menggelar pameran batik mereka. Total ada enam lokasi yang digunakan untuk menyelenggarakan event JIBB ini.

Kali ini, Guideku.com memilih untuk mengunjungi Jogja Gallery yang menyajikan ''Batik dalam Seni Rupa Kontemporer''. Ada berbagai macam pertanyaan di benak kami saat itu, namun begitu melangkah masuk, kami pun langsung dibuat terpesona.

Wisata Batik di JIBB 2018 (Guideku.com/Amertiya)

Koleksi karya seni batik dengan berbagai variasi bentuk dan ukuran

Masuk lewat pintu sebelah kanan Jogja Gallery, kami menyambangi pameran di sisi kanan lebih dulu. Yang pertama menarik mata kami adalah batik yang menampilkan potret perjalanan hidup seseorang.

Bukan main-main, potret ini benar-benar terlihat nyata layaknya potret hitam putih masa lampau, hanya saja disajikan dalam media kain.

Tidak cuma itu, kain-kain batik di sisi kanan galeri ini pun memiliki ukuran cukup besar. Bahkan, ada yang sampai memiliki panjang 4,5 meter dan lebar 2 meter segala. Wow banget, kan?

Wisata Batik di JIBB 2018 (Guideku.com/Amertiya)

Belajar tentang batik kontemporer, yang nggak melulu ditorehkan pada kain

Beralih ke bagian tengah, perhatian kami sempat teralih pada sederet bebatuan, bendera, hingga kanvas yang diklaim masuk ke dalam tema batik kontemporer ini. Sepintas kami pun bertanya, ''Mana unsur batiknya, sih?''

''Batik kontemporer merupakan perpaduan seni batik dengan aneka media seni rupa lainnya. Batik kontemporer juga diharap dapat menjadi perpaduan yang tak lekang oleh waktu,'' kata salah satu staff JIBB saat diwawancarai oleh Guideku.com

Di sini, kami pun jadi mengerti bahwa ''seni batik'' yang ada dalam pameran berbau kontemporer ini lebih mengarah ke teknik-teknik pembuatan batik yang diaplikasikan ke jenis seni lainnya.

Mulai dari pewarnaan hingga pembuatan pola, semuanya dibuat dengan teknik dasar membatik. Contohnya saja adalah kanvas unik di bawah ini, yang proses pewarnaannya dibuat dengan cara yang serupa seperti membatik.

Tuh, siapa bilang batik cuma bisa berbentuk kain?

Wisata Batik di JIBB 2018 (Guideku.com/Amertiya)

Kreasi batik dalam komik, wagelaseh, nggak kebayang bisa sampai situ idenya!

Beralih ke bagian kiri galeri, media yang digunakan untuk menyajikan seni batik kontemporer pun makin beragam.

Ada yang memadukannya dengan lukisan bermakna filosofi seperti pembatik Eko Nugroho, ada pula yang membuat batik di atas mannequin dan menggantungnya dari langit-langit.

Namun, yang membuat kami dari tim Guideku.com menghentikan langkah cukup lama adalah sebuah seni batik kontemporer yang dibuat dalam bentuk komik! Duh, mana komiknya berisi gombalan yang bikin baper lagi!

Kreasi yang satu ini jelas bikin kami sempat senyum-senyum sembari terkekeh geli, sebelum melanjutkan jejak langkah ke bagian dalam galeri kiri.

Wisata Batik di JIBB 2018 (Guideku.com/Amertiya)

JIBB atau Jogja International Batik Biennale 2018 juga diikuti seniman dari mancanegara

Nah, jika tadi kami dimanjakan dengan batik kontemporer buatan seniman Indonesia, kali ini kami melihat batik kontemporer yang dibuat oleh seniman luar.

Beberapa di antaranya adalah seniman asal Malaysia, Sri Lanka, hingga Cina. Karya mereka pun tak kalah menariknya, mulai dari kimono bermotif batik hingga sebuah kaligrafi Cina yang pembuatannya menggunakan proses membatik.

Saking indahnya batik-batik tersebut, kami dari Guideku.com pun sampai pusing mau mengambil foto yang mana nih, guys! Pasalnya, semua batik memiliki keunikan dari negara asal masing-masing.

Kegalauan tim Guideku.com baru berakhir ketika kami melangkahkan kaki ke ruang gelap yang berisi proyektor dan cetakan besi untuk batik cap. Seketika, mulut kami pun dibuat tak bisa bungkam karenanya.

Di sini, sang pembatik memproyeksikan aneka foto ke dinding dan menggunakan cetakan batik cap tersebut sebagai filter. Bisa kamu lihat sendiri, ruangan ini tampak seolah memancarkan sesuatu yang magis begitu kamu memasukinya.

Wisata Batik di JIBB 2018 (Guideku.com/Amertiya)

Mau tahu gimana bentuk karya seni batik dari limbah kertas dan kesan dari para pengunjung Jogja International Batik Biennale 2018? Baca di halaman berikutnya ya!

BACA SELANJUTNYA

Promosikan Kota Seoul, Ini 5 Wisata Budaya Rekomendasi BTS