Kamis, 02 Mei 2024
Angga Roni Priambodo | Amertiya Saraswati : Senin, 29 Oktober 2018 | 11:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Kalau kamu penggemar Marvel dan sudah menonton film Black Panther, pasti kamu tak asing dengan adegan upacara tradisional untuk merebut gelar kepemimpinan yang mengharuskan para calonnya untuk bertarung.

Dalam film itu, dikisahkan bahwa seorang pemimpin haruslah kuat agar dapat melindungi sukunya dari bahaya yang mengancam.

Nah, tahukah kamu kalau upacara tradisional macam ini ternyata benar-benar ada? Nggak perlu jauh-jauh ke Wakanda, kamu bisa menemukannya di daerah Kalimantan Utara, lho!

Upacara tradisional ini dinamakan Pasa Hwal atau yang berarti gulat tradisional. Pasa Hwal sendiri merupakan salah satu budaya suku Dayak Sa'ban yang ditampilkan dalam Festival Budaya Irau Malinau 2018.

Pasa Hwal, Upacara Tradisional Suku Dayak (instagram.com/pesonaindahborneo)

Pada Festival Budaya Irau Malinau, para penonton dapat melihat pria dewasa dari suku Dayak Sa'ban bergulat untuk memperebutkan gelar kepemimpinan.

Budaya ini sendiri berawal dari persaingan dua bersaudara di zaman dulu kala.

Awalnya, mereka bersaing untuk melompati batu tinggi dengan bambu runcing tajam di bagian atasnya. Atraksi pertama ini disebut Sa'ban Telmeh.

Dikisahkan, sang adik menjadi pemenang dalam lomba Sa'ban Telmeh ini. Tak terima, kakaknya pun kembali menantang adiknya melalui Pasa Hwal (gulat). Namun, lagi-lagi sang adiklah yang menang dan diangkat sebagai pemimpin.

Pasa Hwal, Upacara Tradisional Suku Dayak (instagram.com/pesonaindahborneo)

Masyarakat suku Dayak Sa'ban masih sangat menghormati tradisi ini. Bagi mereka, hanya yang terkuat dan terbaiklah yang berhak untuk mendapat gelar pemimpin.

Di sisi lain, mereka yang kalah dalam perlombaan Pasa Hwal akan diangkat menjadi prajurit. Tugas mereka adalah menjaga dan mempertahankan desa dari serangan musuh.

Meski kedengarannya tak biasa di zaman yang serba modern ini, namun suku Dayak Sa'ban tetap mempertahankan tradisi mereka sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah.

Bahkan, dalam Festival Budaya Irau Malinau 2018 ini, kamu bisa bertemu suku Dayak Sa'ban yang memiliki potongan rambut khas dan mengenakan busana dari kulit kayu, lho.

Unik juga kan, travelers?

BACA SELANJUTNYA

Yuk, Ikut Meriahkan Festival Budaya Irau Malinau 2018