Kamis, 02 Mei 2024
Dany Garjito | Aditya Prasanda : Rabu, 17 Oktober 2018 | 12:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Musim kemarau panjang merupakan persoalan pelik bagi para petani dan penggiat perkebunan.

Selain kesulitan mendapatkan air untuk kebutuhan sehari-hari, suplai air yang kurang juga menjadi ancaman utama bagi ladang mereka.

Di berbagai belahan dunia, sejak zaman nenek moyang, berbagai ritual memohon hujan dilangsungkan.

Bahkan ajaran Islam pun memiliki ajaran salat untuk memohon hujan diturunkan. Tak terkecuali di Indonesia.

Beragam suku di Indonesia punya cara unik lho untuk memohon hujan diturunkan.

Seperti halnya yang dilakukan masyarakat dayak di Kalimantan.

Suku dayak Ot Danum di Kalimantan Tengah memiliki ritual unik meminta hujan yang diajarkan secara turun temurun.

Ritual tersebut dimulai dengan upacara pengambilan air dan pasir di tepi Sungai Khayan.

Selanjutnya seserahan berupa uang koin, telur matang, beras, ketan, garam balok, rokok dan ayam rebus diantarkan ke tengah hutan.

Sesaji ini diperuntukkan bagi tiga malaikat yang dipercaya masyarakat setempat mengendalikan hujan. Ketiganya yakni Raja Gamala Raja Tenggara (penguasa kilat), Raja Junjulung Tatu Riwut (penguasa angin), dan Raja Sangkaria Anak Nyaru (penguasa petir).

Ilustrasi Dayak (Pixabay Darwi Salwan)

Usai membaca doa, masyarakat yang mengikuti jalannya ritual berlari menuju sungai.

Di tepi sungai, pemimpin upacara adat melepaskan ayam jantan untuk ditangkap.

Ritual memohon hujan ini pun secara turun temurun diwariskan dan diyakini sebagai cara terampuh untuk memohon hujan.

BACA SELANJUTNYA

Uniknya Pasa Hwal, Tradisi Perebutan Kepemimpinan ala Suku Dayak