Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Guideku.com - Kuliner klasik, Tahu Sumedang, dikenal warga sekitar Jawa Barat sebagai camilan atau dijadikan salah satu lauk pelengkap ketika makan nasi yang punya citarasa khas nan enak.
Bahkan Chef Renatta Moeloek mengungkapkan kekagumannya terhadap saat mencicipi secara langsung di tempat pembuatannya.
Keunikan dan kekhasan rasa Tahu Sumedang, khususnya Tahu Bungkeng, menjadi daya tarik utamanya.
Melansir kanal YouTube Kisarasa, proses pembuatan Tahu Bungkeng yang sederhana dan masih mengandalkan bahan-bahan tradisional seperti kayu dan bambu menjadi salah satu kunci rasa yang khas dan otentik.
Baca Juga
-
Menggoyang Lidah dengan Kelezatan Nasi Gandul: Resep Kuliner Khas Jawa Tengah!
-
Mengintip Keindahan Gunung Wayang di Garut yang Punya Kisah Mistis Dibalik Namanya
-
4 Rekomendasi Wisata di Tuban, Tempatnya Tersembunyi, Nuansa Keindahan Alam Bisa Memanjakan Mata
-
Fuji Traveling ke Prancis, Apa Saja Rekomendasi Objek Wisata Menarik di Paris?
-
5 Hotel Dekat GBK Akomodasi Saat Nonton Coldplay di Jakarta
Bisnis Tahu Bungkeng berhasil berkembang karena fokus pada citarasa yang khas, membuatnya dikenal dan digemari oleh banyak orang.
Chef Renatta bahkan mengaku sulit untuk berhenti menyantap tahu karena daya tarik rasanya yang begitu kuat.
Keberhasilan Tahu Sumedang dalam meraih popularitas tidak hanya berbasis pada lokasi yang sederhana, melainkan murni karena kelezatan rasanya.
Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Chef Juna Rorimpandey, yang mengaku terkesan dengan keberlanjutan usaha Tahu Bungkeng bertahan lebih dari satu abad tersebut.
Meski tidak mengetahui awal mula kemunculan Tahu Sumedang, Chef Juna terkesan dengan keaslian pembuatan tahu yang masih dilakukan secara manual dari proses pembuatan hingga penjualan.
Owner Tahu Bungkeng, Suriadi Ukim, menjelaskan bahwa Tahu Sumedang dikenal karena ciri khasnya yang unik, terutama dalam bentuk yang lebih kecil dan tekstur crunchy di luar serta lembut di dalamnya.
Keunikan ini membuat tahu ini cocok sebagai camilan.
Sebagai warisan kuliner yang dimulai oleh Ong Kino pada tahun 1917, Tahu Sumedang terus berkembang dari kedai tahu kecil-kecilan hingga menjadi usaha Tahu Bungkeng yang tetap bertahan hingga saat ini.
Awalnya, tahu ini hanya diproduksi untuk konsumsi sendiri, tetapi karena kelezatannya, popularitasnya merambah hingga ke telinga Pangeran Sumedang.
Mula dari sana, Ong Kino menggunakan rumahnya yang berada di Tegalkalong yang kini dikenal dengan nama Jalan 11 April, menjadi kedai tahu kecil-kecilan.
Usaha ini kemudian diteruskan oleh Ong Bung Keng, dan nama kedai tahu tersebut berubah menjadi Tahu Bungkeng.
Sejak Tahu Bungkeng pertama kali dihasilkan, banyak mantan pegawai yang turut serta dalam produksi Tahu Bungkeng, menjadikannya tersedia di seluruh wilayah Sumedang.
Akibat kontribusi besar tersebut, Tahu Bungkeng akhirnya lebih dikenal dengan sebutan Tahu Sumedang, mengingat produksinya yang meluas di kota tersebut.
"Awalnya, saya kira Tahu Bungkeng itu salah satu pengrajin Tahu Sumedang. Ternyata, dia yang membuat adanya Tahu Sumedang," ucap Chef Renatta, dikutip dari kanal YouTube Kisarasa, Senin (13/11/2023)
Inovasi baru seperti Tahu Nori juga diperkenalkan oleh Tahu Bungkeng untuk menjaga daya saing bisnis di tengah varietas produksi tahu yang semakin berkembang.
Terkini
- Resep Nasi Kebuli Daging Sapi, Nikmat Dihindangkan saat Lebaran
- Resep Kue Kastengel Lezat ala Rumahan: Gampang Dibikin untuk Idul Fitri!
- Resep Es Teh Kampul, Minuman Menyegarkan untuk Buka Puasa
- Takut Opor Ayam Cepat Basi? Simak 5 Tips Ini!
- Resep Spaghetti Bolognese, Cocok untuk Sahur dan Berbuka Puasa
- 14 Ide Menu Takjil Ramadan untuk Buka Puasa di Masjid
- Menu Sahur Sehat, Begini Cara Membuat Ayam Kukus Jahe
- Hari Ini Buka Puasa Pakai Apa? Coba Resep Kimbap Sederhana, yuk!
- 5 Minuman Sehat untuk Berbuka Puasa, Ini Resepnya
- Viral Nasi Beku Lebih Sehat untuk Pasien Diabetes, Ini Kata Dokter
Berita Terkait
-
Ini Tempat Staycation Murah di Sumedang, Ada yang Tarif Menginap Mulai Rp75 Ribuan
-
5 Hotel Murah di Sumedang Dekat Tempat Wisata, Cocok untuk Staycation Saat Libur Akhir Tahun
-
Menggali Potensi Generasi Z di Media Sosial: Peluang Konten Kreator Anak SMA Sumedang dan Pelatihan Z-Write
-
Sate Jebred, Kuliner Khas Bandung dengan Citrasa Otentik yang Tak Sama Satu dan Lainnya
-
'Work in Shizuoka Job Fair 2023' Digelar di Bandung 2 - 3 Desember, Peluang Kerja ke Jepang
-
Tak Kalah dari Blausee di Swiss, Sumedang Punya Danau Sebening Kaca
-
Informasi dan Syarat Masuk Le Cordon Bleu, Almamater Chef Renatta Moeloek
-
Lomba Arung Jeram Nasional Digelar di Kulon Progo, Total Hadiah Rp109 Juta
-
Libur Akhir Tahun Mengunjungi Wisata Sejarah, Keraton Kasepuhan Cirebon: HTM dan Jam Buka
-
Body Raffting Liburan Akhir Tahun di Sungai Jernih Dekat Pangandaran, Murah dan Terjangkau