Sabtu, 27 April 2024
Caca Kartiwa : Senin, 13 November 2023 | 12:15 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Kuliner klasik, Tahu Sumedang, dikenal warga sekitar Jawa Barat sebagai camilan atau dijadikan salah satu lauk pelengkap ketika makan nasi yang punya citarasa khas nan enak.

Bahkan Chef Renatta Moeloek mengungkapkan kekagumannya terhadap saat mencicipi secara langsung di tempat pembuatannya.

Keunikan dan kekhasan rasa Tahu Sumedang, khususnya Tahu Bungkeng, menjadi daya tarik utamanya.

Melansir kanal YouTube Kisarasa, proses pembuatan Tahu Bungkeng yang sederhana dan masih mengandalkan bahan-bahan tradisional seperti kayu dan bambu menjadi salah satu kunci rasa yang khas dan otentik.

Bisnis Tahu Bungkeng berhasil berkembang karena fokus pada citarasa yang khas, membuatnya dikenal dan digemari oleh banyak orang.

Chef Renatta bahkan mengaku sulit untuk berhenti menyantap tahu karena daya tarik rasanya yang begitu kuat.

Keberhasilan Tahu Sumedang dalam meraih popularitas tidak hanya berbasis pada lokasi yang sederhana, melainkan murni karena kelezatan rasanya.

Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Chef Juna Rorimpandey, yang mengaku terkesan dengan keberlanjutan usaha Tahu Bungkeng bertahan lebih dari satu abad tersebut.

Meski tidak mengetahui awal mula kemunculan Tahu Sumedang, Chef Juna terkesan dengan keaslian pembuatan tahu yang masih dilakukan secara manual dari proses pembuatan hingga penjualan.

Owner Tahu Bungkeng, Suriadi Ukim, menjelaskan bahwa Tahu Sumedang dikenal karena ciri khasnya yang unik, terutama dalam bentuk yang lebih kecil dan tekstur crunchy di luar serta lembut di dalamnya.

Keunikan ini membuat tahu ini cocok sebagai camilan.

Sebagai warisan kuliner yang dimulai oleh Ong Kino pada tahun 1917, Tahu Sumedang terus berkembang dari kedai tahu kecil-kecilan hingga menjadi usaha Tahu Bungkeng yang tetap bertahan hingga saat ini.

Awalnya, tahu ini hanya diproduksi untuk konsumsi sendiri, tetapi karena kelezatannya, popularitasnya merambah hingga ke telinga Pangeran Sumedang.

Mula dari sana, Ong Kino menggunakan rumahnya yang berada di Tegalkalong yang kini dikenal dengan nama Jalan 11 April, menjadi kedai tahu kecil-kecilan.

Usaha ini kemudian diteruskan oleh Ong Bung Keng, dan nama kedai tahu tersebut berubah menjadi Tahu Bungkeng.

Sejak Tahu Bungkeng pertama kali dihasilkan, banyak mantan pegawai yang turut serta dalam produksi Tahu Bungkeng, menjadikannya tersedia di seluruh wilayah Sumedang.

Akibat kontribusi besar tersebut, Tahu Bungkeng akhirnya lebih dikenal dengan sebutan Tahu Sumedang, mengingat produksinya yang meluas di kota tersebut.

"Awalnya, saya kira Tahu Bungkeng itu salah satu pengrajin Tahu Sumedang. Ternyata, dia yang membuat adanya Tahu Sumedang," ucap Chef Renatta, dikutip dari kanal YouTube Kisarasa, Senin (13/11/2023)

Inovasi baru seperti Tahu Nori juga diperkenalkan oleh Tahu Bungkeng untuk menjaga daya saing bisnis di tengah varietas produksi tahu yang semakin berkembang.

BACA SELANJUTNYA

'Work in Shizuoka Job Fair 2023' Digelar di Bandung 2 - 3 Desember, Peluang Kerja ke Jepang