Jum'at, 26 April 2024
Angga Roni Priambodo | Aditya Prasanda : Sabtu, 17 November 2018 | 17:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Jika rumah panggung pada umumnya memiliki beberapa tiang pondasi untuk menopang badan bangunan, lain halnya dengan rumah adat suku Arfak di Papua Barat.

Rumah adat Suku Arfak ini memiliki tiang pondasi yang tersebar menyeluruh di bagian bawah rumah dan menjadi tumpuan utama bangunan.

Masyarakat setempat menamainya Mod Aki Aksa atau Igkojei namun sebab jumlah tiang pondasinya yang banyak, tak sedikit yang menjulukinya sebagai rumah kaki seribu.

Meski jumlah kakinya lebih banyak ketimbang tiang pondasi rumah panggung pada umumnya, rumah kaki seribu memiliki penampakan yang sekilas tak jauh berbeda dengan rumah panggung di Indonesia.

Atapnya terbuat dari rumput ilalang dan lantai dibalut anyaman rotan.

Sementara dinding rumahnya terbuat dari kayu yang disusun secara horizontal dan vertikal, lantas saling mengunci.

Rumah kaki seribu (Instagram Michaelby Photograph)

Rumah-rumah ini pada umumnya memiliki tinggi rata-rata 4 hingga 5 meter dengan luas kurang lebih 8x6 meter.

Di bagian bawah, tiang-tiang berdiameter 10 centimeter tersusun rapi, berdiri dan berjarak 30 centimeter antara satu dan lainnya.

Tak kalah unik, rumah yang hanya memiliki dua pintu ini juga tak memiliki jendela sama sekali lho.

Lantas apa yang melatari arsitektur rumah ini dirancang sedemikian unik?

Rumah kaki seribu (Instagram Kerysants)

Para tetua sengaja membuat rumah ini relatif memiliki bentuk bangunan yang tertutup dengan ketinggian tertentu dan memiliki banyak tiang pondasi guna melindungi penghuni rumah dari badai, udara dingin, hewan buas dan ancaman musuh kala perang saudara meletus.

Bahkan pintu keluar pun dibuat hanya dua akses agar memudahkan pengawasan terhadap gerak-gerik musuh.

Rumah kaki seribu (Instagram Suryadi Achuy)

Hari ini, ditengah modernitas, rumah kaki seribu semakin jarang ditemukan di kota besar di Papua.

Kita hanya dapat melihatnya masih berdiri tangguh di kawasan pemukiman suku Arfak pedalaman, terutama yang mendiami kawasan Pegunungan Arfak.

BACA SELANJUTNYA

6 Spot Menyelam Terbaik Dunia Ternyata Ada di Indonesia, Mana Saja?