Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Guideku.com - Segerombolan turis asal Papua Nugini selamat setelah satu bulan terombang-ambing di Samudra Pasifik dengan hanya mengonsumsi air kelapa dan air hujan.
Melansir dari laman Solomon Star News, Kamis (13/2/2020), sejumlah 12 turis awalnya berlayar dari Buka, Papua Nugini pada bulan Desember.
Namun nahas, kapal yang mereka tumpangi terbalik dan membuat delapan penumpang tewas.
Penumpang selamat berjumlah empat orang yang terdiri dari seorang perempuan, anak berusia 12 tahun, dan dua orang pria.
Baca Juga
Dominic Stally, satu di antara dua pria yang selamat, menjelaskan perjalanan ini mereka lakukan untuk merayakan Natal di Pulau Carteret, yang terletak 96,5 kilometer dari Buka.
Dikatakan Stally, selepas kapal terbalik, beberapa orang berenang dan berusaha membalikkan posisi kapal.
Meskipun kapal berhasil kembali ke posisi semula, beberapa orang lain telah terlanjur meninggal karena tenggelam.
Mereka yang selamat, kata Sally, mencoba membantu yang lain. Namun, usaha tersebut tidak membuahkan hasil. Delapan penumpang lain pun harus kehilangan nyawa di Laut Pasifik.
"Kami tidak bisa melakukan apapun dengan mayat mereka. Kami pun melarungkan jasad mereka di laut," ujar Stally kepada Solomon Star News.
Sally mengenang, saat itu sepasang suami istri tidak dapat terselamatkan dan meninggalkan bayi mereka. Sally pun sempat menggendong bayi mungil itu sebelum si bayi menghembuskan napas terakhir.
"Saya benar-benar minta maaf tetapi tidak ada lagi yang bisa saya lakukan untuk menyelamatkan keluarga ini," imbuh Sally.
Selama terapung di Samudra Pasifik, Sally meyakini bahwa sebenarnya ada beberapa perahu-perahu nelayan yang lewat. Namun, mereka tidak bisa melihat kapal Sally karena posisinya terlamapu jauh.
Selama satu bulan itu, para penumpang kapal yang selamat hanya mengonsumsi daging dan air kelapa serta air hujan. Sally dan rombongan tidak ingat persis dari mana mereka bisa mendapatkan daging dan air kelapa itu.
Nasib baik pun datang, melansir dari laman Yahoo News, seorang nelayan datang menyelamatkan mereka pada 23 Januari lalu.
"Kami dinaikkan ke kapal nelayan itu dan diberi makan," kata Sally.
Hingga pada 8 Februari, Sally beserta rombongan yang selamat pun berlabuh di Honiara, ibukota Kepualuan Solomon.
Para korban yang mengalami dehidrasi pun tengah menjalani perawatan secara intensif yang disediakan oleh Komisaris Tinggi Papua Nugini John Balavu.
Terkini
- 5 Tempat Wisata Religi di Solo, Terbaru Masjid Raya Sheikh Zayed
- 10 Tempat Wisata Cianjur, Libur Lebaran Jadi Semakin Seru
- Rekomendasi 9 Tempat Wisata Religi di Indonesia, Cocok untuk Momen Libur Lebaran
- Tips Peregangan Saat Naik Kendaraan, Dijamin Bebas Pegal saat Mudik
- Catat! 5 Provinsi Ini Bakal Ramai Pemudik saat Liburan Idul Fitri
- Tips Mudik Lebaran Pakai Kendaraan Pribadi: Lebih Nyaman Dijamin Aman
- Potensinya Gede, Kunjungan Wisman Jepang ke Indonesia Terus Ditingkatkan
- Mudik Lebaran 2024 Naik Kereta, Masih Wajib Vaksin Covid-19?
- Survei Agoda: Perjalanan yang Ramah Lingkungan Lebih Disukai Wisatawan
- 4 Alasan Kamboja Bisa Jadi Destinasi Wisata Seru, Mau Piknik ke Sana?
Berita Terkait
-
Google Doodle Hari Ini Tampilkan Kapal Pinisi, Warisan Budaya Dunia Berasal dari Indonesia
-
Viral! Video Turis Perempuan di Bali Naik Motor Tak Pakai Celana di Jalan Umum
-
Rekomendasi Tempat Terbaik Membeli Kopi Berkualitas di Bandung
-
Wajib Tahu! Wisatawan Indonesia Wajib Jalani Tes Tuberkolusis Sebelum Masuk Jepang
-
5 Tempat Makan di Bandung View Bagus, Dijamin Nggak Ngebosenin
-
Cerita Pengalaman Naik Kapal dari Surabaya ke Lombok, Fasilitasnya Mantap!
-
Ungkap Banyak Kecoa, Wanita Ini Berbagi Pengalaman Naik kapal Selama 30 Jam
-
Demi Hidup di Kapal, Pasangan Suami Istri Ini Rela Jual 3 Properti
-
Makan di Warteg Pakai Lauk Tak Terduga, Aksi Bule Ganteng Ini Jadi Sorotan
-
Liburan ke Salah Satu Kafe di Bali, Turis Lokal Syok Diperlakukan Begini