Rabu, 01 Mei 2024
Rima Sekarani Imamun Nissa | Arendya Nariswari : Rabu, 25 Juli 2018 | 20:26 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Masijd Raya Sultan Riau merupakan satu dari beberapa masjid paling tua di Indonesia. Terletak di wilayah Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang, Riau, masjid ini memiliki ciri bangunan yang khas dengan warna cat serba kuning.

Tak hanya desain interiornya yang memiliki keunikan, Masjid Raya Sultan Riau ini ternyata dibangun dengan bahan bangunan yang tak kalah unik, yaitu menggunakan bahan baku putih telur.

Konon, bahan makanan yang disumbangkan penduduk dari mulai sayur hingga telur membuat para pekerja bosan dengan masakan telur yang ada. Rata-rata para pekerja hanya memakan kuning telurnya saja, sehingga muncul ide dari sang arsitek untuk menggunakan putih telur sebagai bahan bangunan.

Sisa putih telur yang tidak dimakan kemudian dicampur dengan pasir dan kapur sehingga dapat dijadikan perekat bangunan yang hingga saat ini masih dapat berdiri kokoh.

Masjid Raya Sultan Riau/Instagram @gambarkeren

Masjid yang ditopang empat tiang ini merupakan satu-satunya peninggalan sejarah dari Kerajaan Riau- Lingga yang masih berdiri kokoh. Pada awalnya Masjid Sultan Riau merupakan bangunan kayu sederhana dengan lantai yang terbuat dari batu bata.

Namun, jumlah jamaah masjid yang bertambah dari hari ke hari, membuat Yang Dipertuan Muda Raja Abdurahman sebagai Sultan kerajaan, berinisiatif untuk memperbesar masjid tersebut.

Masjid Raya Sultan Riau/Instagram @dedyrindu

Masjid Raya Sultan Riau dibangun secara gotong royong oleh orang-orang dari seluruh pelosok teluk, ceruk dan pulau yang ada di kawasan Riau Lingga. Saking banyaknya penduduk yang ikut bergotong royong, fondasi masjid dengan tinggi 3 meter ini dapat selesai hanya dalam waktu 3 hari.

Memiliki keindahan bangunan yang unik dan bersejarah, kini Masjid Raya Sultan Riau banyak dikunjungi oleh para wisatawan yang sedang berlibur ke Riau. Tak hanya wisatawan lokal, wisatawan mancanegara terutama dari negara Singapura dan Malaysia, juga kerap mendatangi masjid ini untuk melaksanakan shalat berjamaah.

BACA SELANJUTNYA

Lacak Budaya Melayu Pulau Penyengat, Peninggalan Kerajaan Riau