Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Guideku.com - Membentang sepanjang 1.600 km dan meliputi area seluas 50.000 km2, dengan iklim gersang sekaligus kondisi alam liar yang ekstrem, adalah Gurun Namib yang telah berusia sekitar 55 juta tahun.
Gurun tertua di dunia ini terletak di pesisir bagian selatan Afrika, dan merupakan situs warisan budaya yang dilindungi UNESCO sekaligus bagian dari Taman Nasional Namib-Naukluft.
Meski begitu, keunikan Gurun Namib tidak terletak pada luas areanya maupun iklimnya yang gersang.
Keunikan Gurun Namib berada tepat di daerah pesisirnya, di mana permukaan pasir gurun yang panas bertemu debur ombak lautan dari Samudera Atlantik.
Baca Juga
-
Fakta Wisata Kapal Pesiar Jadi Impian Orang Indonesia
-
Uniknya Es Krim Bakar yang Bakal Bikin Lidah Kamu Bingung
-
Mengintip Calon Arena Ski Salju Indoor Terbesar Dunia di Shanghai
-
Melawan Gravitasi dalam Joglo Terbalik di Dago Dreampark
-
Melayang di Atas Rel, Berkenalan dengan Kereta Super Cepat Maglev
Ya, meski susah dipercaya, barangkali itu adalah bukti bahwa alam selalu punya kejutan istimewa yang mendorongmu untuk pergi menjelajah.
Berkat pertemuan antara gurun dan laut ini, Gurun Namib menyajikan pandangan yang nyaris sureal jika dilihat dari atas.
Tidak hanya itu, gurun ini juga merupakan satu-satunya gurun pasir yang memiliki kabut layaknya daerah di dataran tinggi.
Kabut ini disebabkan oleh interaksi antara udara kering gurun dan angin yang berembus dari Samudera Atlantik.
Sebagai gurun pasir, tentu saja Gurun Namib juga dihuni oleh beberapa flora dan fauna yang telah berhasil beradaptasi dengan keringnya iklim yang ada.
Meski curah hujan yang ada hanya mencapai 2-5mm per tahunnya, para hewan dan tanaman tersebut dapat bertahan berkat embun kabut yang terbentuk dan sungai di bawah tanah.
Salah satu tanaman yang ada di sini bernama Welwitschia, atau yang kerap disebut sebagai fosil hidup berkat tampilannya yang terlihat layu.
Selain itu, ada pula gajah yang dapat berjalan hingga 60 km lamanya sebelum menemukan dan menggali sumber air, serta mampu bertahan selama empat hari tanpa minum.
Beberapa area di Gurun Namib ini juga dapat dikunjungi oleh wisatawan dengan panduan dari warga lokal.
Di sini, kamu bisa melihat keindahan Gurun Namib dengan cara naik balon udara atau paragliding.
Opsi lainnya, kamu bisa ikut menantang ekstremnya panas di Gurun Namib dengan mendaki gurun atau melakukan sand boarding.
Namun, satu yang tidak boleh kamu lewatkan, adalah berkendara menuju Skeleton Coast demi menyaksikan sendiri bagaimana debur ombak samudera Atlantik menyapa panasnya pasir di Gurun Namib.
Tag
Terkini
- 5 Tempat Wisata Religi di Solo, Terbaru Masjid Raya Sheikh Zayed
- 10 Tempat Wisata Cianjur, Libur Lebaran Jadi Semakin Seru
- Rekomendasi 9 Tempat Wisata Religi di Indonesia, Cocok untuk Momen Libur Lebaran
- Tips Peregangan Saat Naik Kendaraan, Dijamin Bebas Pegal saat Mudik
- Catat! 5 Provinsi Ini Bakal Ramai Pemudik saat Liburan Idul Fitri
- Tips Mudik Lebaran Pakai Kendaraan Pribadi: Lebih Nyaman Dijamin Aman
- Potensinya Gede, Kunjungan Wisman Jepang ke Indonesia Terus Ditingkatkan
- Mudik Lebaran 2024 Naik Kereta, Masih Wajib Vaksin Covid-19?
- Survei Agoda: Perjalanan yang Ramah Lingkungan Lebih Disukai Wisatawan
- 4 Alasan Kamboja Bisa Jadi Destinasi Wisata Seru, Mau Piknik ke Sana?