Minggu, 28 April 2024
Dany Garjito | Aditya Prasanda : Sabtu, 18 Mei 2019 | 13:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Apabila tumpukan sampah bahkan dapat ditemukan di palung laut terdalam di muka bumi, tidakkah patut kita mempertanyakan kembali pola konsumsi plastik kita selama ini?

Demikian pertanyaan yang mengeras dan dibawa pulang tim ekspedisi Five Deeps yang menyisir perjalanan laut menuju Palung Mariana, palung terdalam di dunia.

Melansir laporan CNN.com, ekspedisi yang menjelajahi dasar Challenger Deep (titik terdalam samudera yang pernah diketahui) sedalam 10.927 meter di Palung Mariana ini bertujuan melakukan pemetaan sonar secara terperinci di lima tempat terdalam di samudera dunia.

Melalui pemetaan sonar tersebut, penyisiran laut ini berusaha mendokumentasikan segala sesuatu yang berada di Challenger Deep yang bercokol di dasar Samudera Pasifik.

Ekspedisi ini dimulai pada tanggal 1 Mei 2019 dan membutuhkan waktu sekitar 4 jam untuk dapat menyentuh dasar palung.

Victor Vescovo, anggota tim ekspedisi Five Deeps, dikirim seorang diri menggunakan kapal selam khusus, The Limiting Factor.

Ia berharap dapat menemukan spesies baru selama perjalanannya menyisir laut terdalam.

''Saya mencari hewan laut, formasi geologi dan bebatuan unik di bawah sana,'' ujar Vescovo seperti dikutip Suara.com dari CNN.com.

Sampah plastik di laut

Harapan Vescovo tak sepenuhnya bertepuk sebelah tangan, ia berhasil menemukan empat spesies baru di titik terdalam samudera tersebut. Namun nahas ia juga menyimak keadaan yang tak kalah mengerikan.

Di dasar palung, Vescovo menemukan kantong plastik, bungkusan permen dan aneka sampah plastik lainnya.

Temuan mengerikan yang diperoleh Vescovo tersebut selanjutnya akan diolah para peneliti guna menemukan seberapa banyak presentase plastik yang ditemukan dalam tubuh mahluk hidup di dasar laut.

Lantas, apabila di dasar laut dipenuhi sampah plastik, sudah sepatutnya kita curiga dan mawas dengan pola konsumsi plastik kita selama ini bukan?