Selasa, 30 April 2024
Dany Garjito : Selasa, 05 Maret 2019 | 07:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Komisaris Utama PT Delta Djakarta Tbk (DLTA), Sarman Simanjorang angkat suara terkait kabar Pemprov DKI Jakarta menambah porsi kepemilikan sahamnya di perusahaan bir tersebut. Sarman Simanjorang membantah kabar tersebut.

Menurutnya, porsi kepemilikan saham Pemprov DKI Jakarta di DLTA masih sebesar 26,25 persen, seperti dikutip dari Suara.com.

"Saham Pemprov tersebut terbagi atas dua nama yaitu atas nama Pemprov sebesar 23,34 persen dan atas nama BP IPM Jaya sebesar 2,81 persen. Perlu kami jelaskan bahwa BP IPM Jaya merupakan salah satu SKPD di lingkungan Pemprov DKI Jakarta saat itu dan telah resmi dibubarkan pada tahun 2013," kata dia kepada Suara.com, Senin (4/3/2019).

‎Sarman menambahkan, dengan pembubaran BP IPM Jaya itu maka saham dialihkan ke Pemprov DKI. Sehingga sekarang kepemilikan sahamnya digabung dan dimiliki Pemprov DKI Jakarta.

"Jadi tidak ada penambahan, dari dulu tetap sebesar 26,25 persen. Kami berharap dengan adanya klarifikasi ini publik mengetahui bahwa pemberitaan penambahan saham Pemprov DKI Jakarta di perusahaan bir Delta Djakarta dipastikan tidak benar," imbuhnya.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dikabarkan menambah porsi kepemilikan saham PT Delta Djakarta Tbk (DLTA).

Delta Djakarta sendiri adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak di bidang industri bir.

Mengutip keterbukaan informasi yang terdapat di situs resmi BEI, pada Jumat lalu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menambah porsi sahamnya, dari 186,8 ribu lembar saham atau 23,3 persen jadi 210,2 ribu lembar saham‎ atau 26,25 persen.

‎Padahal seperti diketahui, Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta ingin melepas saham perusahaan bir tersebut. Karena, menurut Anies dividen yang didapat Pemprov DKI tak terlalu menguntungkan.

SUARA.com/Achmad Fauzi

BACA SELANJUTNYA

Nenek 93 Tahun Ini Viral Karena Minta Stok Bir saat Lockdown