Sabtu, 27 April 2024
Arendya Nariswari | Hiromi Kyuna : Senin, 01 Februari 2021 | 12:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Pandemi Covid-19 masih belum berhenti meski tahun sudah berganti. Kondisi ini berdampak sangat besar bagi segala sektor, khususnya pariwisata.

Melalui talkshow bertajuk "Strategi Kebangkitan Pariwisata di Tengah Pandemi", sejumlah ahli dihadirkan untuk buka suara pada Jumat (29/1/2021). Strategi untuk membangkitkan pariwisata di tengah pandemi Covid-19 dirasa sangat penting.

Pariwisata menjadi sektor yang mengalami dampak signifikan akibat pandemi Covid-19. Kunjungan wisatawan mulai dari Januari hingga November 2020 mengalami penurunan drastis hingga 73,8 persen.

"Kami sejak tahun lalu sudah ada program-program yang kami buat. Contohnya CHSE atau K4 (kebersihan, kesehatan, keamanan, dan keberlangsungan lingkungan), di mana kita sudah mensertifikasi hampir 15 ribu usaha," ungkap Henky Hotma Parlindungan Manurung selaku Staf Ahli Menparekraf Bidang Manajemen Krisis.

Strategi Kebangkitan Pariwisata di Tengah Pandemi (YouTube BNPB Indonesia)

Selain program K4 dan sertifikasi usaha, upaya pemerintah lainnya adalah hibah pariwisata. Hibah pariwisata ini diberikan untuk upaya pemulihan ekonomi.

Hibah pariwisata tersebut sudah disalurkan ke 101 kabupaten dan kota. Jumlah hibah pariwisata ini mencapai sekitar Rp3,3 triliun.

Tentu saja pandemi Covid-19 sangat berpengaruh pada pendapatan para pelaku usaha pariwisata. Sejumlah provinsi seperti DI Yogyakarta, Balim Banten, dan DKI Jakarta disebut mengalami penurunan pendapatan paling banyak.

Hal inilah yang mendorong Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengatur strategi agar pariwisata segera pulih. Banyak yang berharap, dengan membaiknya sektor pariwisata, ekonomi masyarakat pun ikut membaik.

Selain itu, menurut Dr. Ir. H. Sutrisno Iwantono, MA selaku Ketua BPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), bukan peran pemerintah saja yang penting dalam kebangkitan sektor pariwisata.

Iwantono meyakini harus ada kolaborasi berbagai pihak untuk menciptakan lingkungan pariwisata yang aman dan nyaman. Pelaku usaha pariwisata juga harus bisa meyakinkan masyarakat bahwa tempat tersebut aman.

"Pemerintah harus berkolaborasi dengan semua pihak. Kalau kita bicara soal pariwisata kan bukan cuma hotel dan restoran. Ada travel biro, penerbangan dan macam-macam yang bisa berkolaborasi dengan pemerintah," ujar Iwantono.

Sementara itu, Henky Hotma Parlindungan Manurung memprediksi sektor pariwisata baru akan benar-benar pulih di tahun 2022.

BACA SELANJUTNYA

Kena Covid-19 saat Penerbangan, Wanita Ini Dikarantina di Toilet Pesawat