Minggu, 28 April 2024
Caca Kartiwa : Jum'at, 24 November 2023 | 10:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Coklat Silverqueen menjadi salah satu jajanan populer di Indonesia. Selain untuk dinikmati sendiri, coklat ini kerap dijadikan sebagai hadiah.

Membaca nama produk yang bernuansa internasional, siapa sangka ternyata Coklat Silverqueen merupakan buatan Indonesia, dan berawal dari kota Garut.

Pabrik cikal bakal Coklat Silverqueen didirikan oleh Ming Chee Chuang, seorang pria Burma, pada tahun 1950-an.

Awalnya, pabrik ini bernama NV Ceres dan dimiliki oleh orang Belanda.

Pada tahun 1942, ketika Jepang menjajah Indonesia, pemilik asli NV Ceres berusaha untuk kabur meninggalkan Garut dan menjual aset perusahaan cokelatnya dengan harga murah.

Peluang ini dimanfaatkan oleh Ming Chee Chuang, yang menetap di Bandung pada zaman kolonial.

Ia membeli perusahaan cokelat NV Ceres dan mengubah namanya menjadi PT Perusahaan Industri Ceres, yang kini dikenal sebagai pabrik coklat Silverqueen.

Coklat Silverqueen, yang awalnya diproduksi dalam bentuk batangan pada tahun 1950, menunjukkan inovasi dari Ming Chee Chuang.

Meskipun membuat cokelat batangan di negara tropis dianggap mustahil pada saat itu, Ming Chee Chuang berhasil mencampur adonan cokelat dengan kacang mede, memberikan kekuatan dan karakteristik unik pada coklat Silverqueen.

Komposisi coklat Silverqueen melibatkan bahan dasar berkualitas, seperti gula, kacang mete, minyak nabati, kakao massa, tepung terigu, bubuk kakao, susu bubuk, lemak kakao, beras kripsi, pengemulsi (lesitin kedelai PGPR), bubuk whey, garam, perisa vanili, dan antioksidan BHT.

Tantangan muncul pada tahun 1950-an dengan diberlakukannya Program Benteng oleh pemerintah.

Program tersebut bertujuan untuk mendukung pengusaha Indonesia, terutama kelas pengusaha Pribumi.

Ming Chee Chuang, yang bukan orang asli Indonesia, menghadapi tantangan ini, karena program tersebut menuntut minimal 70% pemegangan saham perusahaan oleh bangsa Indonesia asli.

Meskipun tidak mendapatkan fasilitas sebaik pengusaha pribumi, Ming Chee Chuang tetap memimpin perkembangan pabriknya.

Pada pertengahan tahun 1950-an, saat diadakannya Konferensi Asia Afrika, pabriknya dipindahkan dari Garut ke Bandung untuk memenuhi pesanan besar untuk acara tersebut.

Dengan kualitas coklat yang enak dan lezat, buatan Ming Chee Chuang berhasil mendapatkan pujian dari Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, yang bahkan hanya mau makan coklat buatan Ming Chee Chuang.

Meskipun hanya menggunakan bahan dasar sederhana, Ming Chee Chuang mengungkapkan bahwa kunci kelezatan coklat Silverqueen terletak pada cara memainkan suhu alat pemanas cokelat dengan pengalaman dan keahlian khusus.

Kini, Coklat Silverqueen, yang berasal dari pabrik di Bandung, tidak hanya memproduksi cokelat dengan merek Silverqueen, tetapi juga berbagai merek lain seperti Ritz, Delfi, Chungky, Jago, Wafer Briko, Top, Biskuit Selamat, dan Meises Ceres.

Produk coklat ini kini telah menjadi salah satu kebanggaan coklat asli Indonesia yang dapat ditemukan di berbagai toko dan swalayan.

BACA SELANJUTNYA

Rekomendasi Tempat Wisata di Bandung Menarik, Ajak Keluarga Libur Akhir Tahun ke Sini