Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Guideku.com - Sungai berwarna keruh itu mengalir tak jauh dari Situs Lawang Sanga Cirebon.
Airnya yang tenang sekilas memperingatkan siapa pun agar tak memasuki kawasan tersebut jika tak ingin keselamatan jiwanya terancam.
Masyarakat setempat meyakini sungai itu merupakan tempat berdiam seekor buaya putih yang telah hidup lebih dari ratusan tahun.
Buaya putih yang konon menghuni Sungai Kriyan, Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jawa Barat tersebut diyakini sebagai penjaga situs Lawang Sanga.
Baca Juga
Menurut kepercayaan masyarakat, buaya itu merupakan jelmaan salah seorang putra Sultan Sepuh I Syamsudin Martawijaya.
Kutukan itu bermula ketika sang anak, Elang Angka Wijaya menolak dinasihati sang ayah agar tak lagi makan sembari tengkurap. Namun Elang Angka Wijaya tak menggubris nasihat ayahnya.
Berkali menasihati dan tak digubris sama sekali, sultan merasa jengah dan keceplosan menyebut kebiasaan anaknya menyerupai seekor buaya.
Konon sang sultan yang diyakini sebagai orang sakti, ucapannya mudah berbuah kenyataan. Maka berubahlah Elang Angka Wijaya menjelma seekor buaya putih.
Konon dahulu kala, buaya putih jelmaan anak sultan itu hidup di lingkungan keraton, tepatnya di salah satu kolam yang berada di sekitar Lunjuk Keraton Kasepuhan.
Namun seiring pertumbuhannya, buaya putih itu berpindah dan akhirnya mendiami Sungai Kriyan yang tak jauh dari kepatihan keraton.
Hingga hari ini, masyarakat setempat masih meyakini legenda turun-temurun ini.
Bahkan masyarakat memiliki tradisi khusus ketika melihat sosok buaya putih di Sungai Kriyan.
Masyarakat akan menggelar adat lempar tumpengan sebagai simbol saling menjaga lingkungan.
Terkini
- 5 Tempat Wisata Religi di Solo, Terbaru Masjid Raya Sheikh Zayed
- 10 Tempat Wisata Cianjur, Libur Lebaran Jadi Semakin Seru
- Rekomendasi 9 Tempat Wisata Religi di Indonesia, Cocok untuk Momen Libur Lebaran
- Tips Peregangan Saat Naik Kendaraan, Dijamin Bebas Pegal saat Mudik
- Catat! 5 Provinsi Ini Bakal Ramai Pemudik saat Liburan Idul Fitri
- Tips Mudik Lebaran Pakai Kendaraan Pribadi: Lebih Nyaman Dijamin Aman
- Potensinya Gede, Kunjungan Wisman Jepang ke Indonesia Terus Ditingkatkan
- Mudik Lebaran 2024 Naik Kereta, Masih Wajib Vaksin Covid-19?
- Survei Agoda: Perjalanan yang Ramah Lingkungan Lebih Disukai Wisatawan
- 4 Alasan Kamboja Bisa Jadi Destinasi Wisata Seru, Mau Piknik ke Sana?
Berita Terkait
-
Libur Akhir Tahun Mengunjungi Wisata Sejarah, Keraton Kasepuhan Cirebon: HTM dan Jam Buka
-
Daftar Tempat Wisata Cirebon yang Murah Meriah
-
Tukang Tahu Gerjot Bawa Walkie Talkie, Warganet Malah Fokus ke Gerobak
-
Inilah Ampo, Kuliner Tanah Liat dari Cirebon yang Mendadak Viral
-
Ngidam Makan Tanah Liat, Pertanyaan Netizen Ini Bikin Ikut Penasaran
-
Kapetakan, Kampung Cecak di Cirebon
-
Tersihir 4 Kuliner Legendaris Khas Cirebon nan Menggugah Selera
-
Tersihir Lezatnya 4 Nasi Lengko di Cirebon, Apa Saja?
-
Sejak 1968, Mencicipi Kelezatan Nasi Lengko H. Barno nan Legendaris
-
Sejarah Mencekam di Balik Seporsi Kelezatan Docang Khas Cirebon